Jakarta - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) merespons pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang menyebut bahwa anak buahnya kerap dijadikan target hukum.
Megawati beranggapan bahwa alat hukum saat ini sudah dimainkan oleh penguasa.
Tenaga Ahli Utama Deputi IV KSP, Ali Mochtar Ngabalin membantah anggapan terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah diobrak-abrik kekuasaan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menegaskan, hal tersebut tidak benar. Pandangannya, pernyataan Megawati berpotensi menimbulkan fitnah yang dapat merusak kepercayaan publik.
"Bukan saja tidak benar, tapi itu bisa nanti menimbulkan fitnah baru dan tidak bagus dalam memberikan edukasi kepada publik. Dan saya percaya bahwa Mama Mega adalah seorang negarawan yang kita tidak ragu kapasitasnya," kata Ngabalin di Gedung Krida Bhakti, Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, KPK merupakan institusi penegakan hukum di Indonesia yang tidak bisa diintervensi kekuasaan. Bahkan, sambungnya, Jokowi telah memberikan perhatian lebih pada kasus korupsi dan mengategorikan sebagai kejahatan luar biasa.
Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat mendukung sejumlah pihak yang sudah diamanatkan untuk menangani tindak pidana korupsi.
"Kalau hari ini ada tokoh tertentu yang sedang diperiksa atau harus menghadapi tuntutan dan perintah regulasi, mari kita harus legawa," ujarnya.
Pasalnya, dia mengaku percaya KPK akan bekerja sebagaimana marwahnya. Ia meminta agar masyarakat mempercayakan seutuhnya penegakan dalam tindak pidana korupsi kepada lembaga antirasuah itu.
"Jangan pernah ada orang yang mengintervensi kekuasaan hukum, langkah-langkah yang dilakukan oleh KPK," ucap Ngabalin.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung kinerja KPK saat memberi arahan di acara pelantikan pengurus DPP PDIP yang diperpanjang hingga 2025 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Juli 2024 lalu.
Mega merasa anak buahnya kerap menjadi target kasus hukum. Ia pun menduga dirinya juga akan menjadi target setelah pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Presiden RI ke-5 itu pun mengaku tak takut dan akan mengerahkan seluruh ahli hukum. Mega kemudian menyebut KPK kini seakan telah diobrak-abrik oleh kekuasaan.[] (CNNIndonesia)