Jakarta - Komisi XI DPR RI melakukan uji kelayakan atau fit and proper test Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) digelar pada Rabu, 6 April 2022 dan dilanjutkan Kamis, 7 April 2022 di gedung DPR RI Senayan, Jakarta.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati menyampaikan pertanyaan kepada salah satu calon pimpinan DK OJK.
Menurutnya, saat ini posisi OJK sedang tidak menguntungkan. Berbagai media memberitakan kejadian-kejadian yang merugikan nasabah khususnya asuransi.
Dia menyebut, para nasabah tersebut datang ke DPR, bahkan sampai menginap di gedung OJK untuk menuntut haknya.
"Posisi OJK benar-benar dalam sorotan," kata Anis meneruskan keterangannya, Kamis, 7 April 2022.
Di saat hampir semua orang menyalahkan OJK, bahkan BPK beberapa waktu lalu sempat menyebut bahwa dalam beberapa kasus perbankan, ada sisi kelemahan OJK dalam melakukan fungsi pengawasannya.
Melihat ini, dia mengatakan bahwa semangat para calon DK OJK menjadi menarik.
"Apa target calon DK OJK dalam memperbaiki muruah OJK di hadapan masyarakat Indonesia?" tanyanya.
Wakil ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini juga mengungkapkan keluhan sebagian orang terhadap OJK. Sebagian nasabah sampai melabel OJK dengan bahasa yang kurang nyaman.
Hal ini dikarenakan OJK tidak memberikan pelayanan yang baik, bahkan saat mereka menginap di kantor OJK, tidak ada seorang pun yang menemui mereka. Kondisi tersebut tentu sangat menyakitkan bagi para nasabah.
"Hal ini harus menjadi satu masukan penting untuk siapa pun yang melamar menjadi DK OJK, agar berkomitmen untuk memperbaiki kondisi ini," tegas Anis.
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini mengungkap ada kelemahan OJK dalam beberapa kasus besar yang sampai saat ini belum selesai.
Di antaranya kasus Jiwasraya, kasus Prudensial, kasus ASABRI dan lain-lain. Oleh sebab itu, dia mempertanyakan komitmen dari calon DK OJK dalam menyelesaikan hal tersebut.
"Apakah Bapak memiliki komitmen untuk memperbaiki kinerja OJK? Ini akan didengar langsung oleh nasabah di seluruh Indonesia. Masyarakat menunggu dan berharap DK OJK yang nanti akan terpilih bisa menyelesaikan masalah mereka," tuturnya.
Selain itu, dia menegaskan bahwa setiap orang yang berminat menjadi DK OJK harus memahami kondisi industri keuangan yang ada sebelum memaparkan visi dan misinya.
Karena lanjutnya, permasalahan yang ada saat ini tentu akan dilimpahkan kepada DK OJK baru.
"Dan masyarakat ingin mendengar komitmen dari para calon yang mengajukan diri menjadi anggota DK OJK. Komitmen Bapak dinantikan dan akan didengar oleh seluruh rakyat Indonesia," ucap Anis.[]