Labuhanbatu Utara - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai peran yang penting dalam pemulihan ekonomi nasional, yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Menurutnya, BUMN memiliki kemampuan sebagai lokomotif untuk menjalankan berbagai program yang dibutuhkan oleh masyarakat karena setidaknya memegang sepertiga dari kekuatan ekonomi nasional.
"BUMN berperan sebagai lokomotif pemulihan ekonomi nasional. BUMN kalau kita lihat adalah memegang setidaknya sepertiga ekonomi negara (Indonesia, red) ini," kata Martin dalam kegiatan Sosialisasi bertema `BUMN Sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional` di Desa Parpaudangan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Senin, 13 Desember 2021 kemarin.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya di Komisi VI DPR yang bermitra dengan Kementerian BUMN, sedang berusaha untuk turut serta menata dan memperbaiki perusahaan pelat merah.
Komisi VI melakukan hal tersebut bertujuab untuk membantu tugas berat Menteri BUMN Erick Thohir dalam mengelola perusahaan negara.
"Amanah Presiden Jokowi kepada Pak Erick Thohir, BUMN itu sangat penting untuk perekonomian Indonesia. Itulah yang saat ini kita lakukan di DPR, bersama dengan Kementerian BUMN, kami rapikan semua," ujarnya.
Dia mencontohkan, saat ini Kementerian BUMN tengah berupaya untuk menyatukan perusahaan pelat merah yang bergerak dalam satu bidang digabungkan menjadi satu.
Hal ini bertujuan agar perusahaan itu menjadi besar dan kinerjanya mudah diawasi. Sehingga hal tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan daya saing BUMN di level internasional.
"Misalnya, seluruh PTPN kita satukan melalui holding perkebunan, supaya besar. Kalau terpecah-pecah, susah kita mengaturnya. Lalu kita juga mengatur kembali gula nasional, supaya industri gula kita mampu bersaing dengan internasional," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, hadir juga Manajer CSR PT Inalum (Persero) Zainuddin Iqbal Sidabutar yang menjelaskan mengenai peran BUMN, khususnya Inalum dan MIND ID dalam pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.[]