Vatikan - Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal dunia di usia 95 tahun pada Sabtu 31 Desember 2022. Ia meninggal di kediamannya di Biara Mater Ecclesiae, Vatikan.
"Paus Emiretus Benediktus XVI meninggal dunia pada Sabtu, pukul 09.34 di kediamannya di Biara Mater Ecclesiae, Vatikan," demikian keterangan dari Kantor Pers Takhta Suci Vatikan.
Pria asal Jerman dengan nama asli Joseph Alois Ratzinger itu melayani sebagai Paus ke-265 Gereja Katolik Roma sejak 19 April 2005 hingga mengundurkan diri pada 28 Februari 2013.
Ia kemudian digantikan oleh Jorge Mario Bergoglio atau yang dikenal dengan Paus Fransiskus.
Benediktus merupakan Paus kedua setelah Coelestin V pada tahun 1294 yang mengundurkan diri atas keinginan sendiri.
Menurut hukum Gereja Katolik, seorang Paus dapat mengundurkan diri jika memiliki alasan yang meyakinkan.
Dikutip dari Vatican News, Joseph Ratzinger lahir pada tahun 1927 di keluarga katolik sederhana di Bavaria. Ayahnya merupakan seorang komisaris polisi di Jerman.
Pada tahun 1951, ia menjadi imam bersama saudaranya, Georg. Dua tahun kemudian, ia meraih gelar doktor di bidang teologi dan mendapat lisensi untuk mengajar sebagai profesor teologi dogmatis di tahun yang sama.
Benediktus XVI merupakan Paus pertama yang berasal dari Jerman setelah seribu tahun. Ia terpilih pada 19 April 2005 menggantikan Paus John Paulus II yang telah menjabat selama 27 tahun.
Sebelum menjadi Paus, ia pernah menjabat sebagai kardinal selama hampir 25 tahun. Ia merupakan kepala kantor doktrinal Vatikan yang saat itu dikenal sebagai Kongregasi Ajaran Iman (Congregation for the Doctrine of the Faith/CDF).
Sepanjang hidupnya, ia telah menulis lebih dari 60 buku sejak 1963 silam. Ia juga dikenal mahir bermain piano dan alat musik klasik.
Selama menjabat sebagai Paus, Benediktus pernah terlibat skandal pelecehan seksual.
Ia diduga terlibat kasus pendeta pedofilia pada 1980-an. Ia pun menulis surat yang berisi permohonan maaf kepada korban pelecehan seksual.
"Saya hanya bisa mengungkapkan kepada semua korban pelecehan seksual soal rasa malu saya yang mendalam, kesedihan saya yang mendalam dan permintaan tulus saya untuk pengampunan," ujarnya dalam sebuah surat yang diterbitkan Vatikan, seperti dikutip AFP, Februari 2022.
"Saya memiliki tanggung jawab besar di Gereja Katolik. Yang lebih besar adalah rasa sakit saya atas pelanggaran dan kesalahan yang terjadi di tempat yang berbeda selama masa mandat saya," tulisnya, tanpa membahas kasus tertentu.
Surat ini ditulis sebagai tanggapan tim penyelidikan Jerman yang mengkritik penanganannya atas kasus pendeta pedofilia pada tahun 1980-an. []