News Selasa, 05 April 2022 | 10:04

Pertamax Naik, Kepala BIN Minta Warga Adaptasi Gaya Hidup

Lihat Foto Pertamax Naik, Kepala BIN Minta Warga Adaptasi Gaya Hidup Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. (foto: ist).

Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan memastikan pemerintah sangat memperhatikan nasib masyarakat berpenghasilan rendah saat ambil keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax.

Maka itu, pemerintah hanya menaikkan BBM jenis Pertamax yang selama ini notabene digunakan kalangan menengah atas.

“Sementara jenis Pertalite yang dikonsumsi mayoritas masyarakat bawah harganya tetap dan kini justru disubsidi,” ujar Budi dalam siaran persnya, dikutip Selasa, 5 April 2022.

Baca jugaPertamax Naik, Luhut Beri Sinyal Gas 3 Kg dan Pertalite Naik Bertahap

Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini menyatakan, pemerintah berusaha untuk melindungi masyarakat dengan tidak menaikkan harga Pertamax terlalu tinggi.

Namun, Budi mengakui kenaikan BBM RON 92 ini akan tetap berdampak tak langsung pada biaya hidup masyarakat. Sebab, akan terakumulasi dengan kenaikan komoditas lainnya.

Oleh karena itu, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah, ia harapkan sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat.

Baca jugaBerikut Daftar Harga Terbaru Pertamax dan Pertalite dari Aceh Hingga Papua

“Solusi paling substantif bagi masyarakat untuk menghadapi kondisi ekonomi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing,” ucap Budi.

Dia melanjutkan, solusi tersebut tidak hanya baik bagi setiap individu masyarakat, tetapi juga baik bagi bangsa.

“Karena ini akan membudayakan kembali nilai-nilai kearifan lama yang hampir hilang terkikis budaya konsumerisme modern,” kata Budi.

Adaptasi gaya hidup dimaksud antara lain mencoret item tidak penting dari pengeluaran rutin seperti rokok, kudapan tak sehat, shopping, hingga perjalanan tidak penting atau pelesir boros.

Dilanjutkan dengan berhenti membeli secara kredit, memaksimalkan sistem work from home, serta jika memungkinan memanfaatkan sepeda atau jalan kaki untuk menggantikan transportasi ke jarak yang tidak terlalu jauh.

Menurut Budi, semua orang suka BBM murah. Segelintir ahli percaya, BBM murah mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, adaptasi harga BBM saat ini bisa lebih bernilai saat menjadi dorongan kuat munculnya inovasi.

“Kita semua yakin, tantangan ini akan berlalu, dan dengan inovasi serta perilaku baru, bangsa Indonesia akan keluar lebih tangguh dan lebih bersatu menghadapi tantangan berikutnya,” ujar Budi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya