Indramayu - Pengamat Sosial dan Politik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Dr Khaerudin Imawan S.I.Kom I M.Kom menilai majunya kembali bupati Indramayu incumbent Nina Agustina untuk periode yang kedua dalam pilkada pada 28 November mendatang, sudah selayaknya dipasangkan atau disandingkan dengan tokoh lokal.
Khaerudin menyoroti tokoh tokoh lokal yang layak bersanding dengan Nina adalah tokoh yang memiliki massa dan menjadi panutan masyarakat baik di pemerintahan maupun di bidang keagamaan.
"Indramayu itu perlu terobosan-terobosan yang progresif, artinya bagaimana berpikir tidak hanya untuk saat ini tetapi untuk sekian puluh tahun mendatang dan pondasinya harus dibangun pada kesempatan Pilkada," jelas Khaeruddin Imawan saat dihubungi media di ruang kerjanya, Kamis, 1 Agustus 2024.
Menurut Khaeruddin, tokoh tokoh lokal yang bisa disandingkan dengan Nina Agustina itu bisa saja berasal dari tokoh politik yang paham akan daerahnya.
Khaeruddin merinci sejumlah nama tokoh politik di kabupaten Indramayu yang mulai muncul menjelang konstalasi politik pilkada diantaranya tokoh dari partai Golkar seperti putra tokoh Golkar Indramayu Alm Irianto MS Syafiuddin (Yance) Daniel Mutaqien , ketua DPRD Kabupaten Indramayu yang juga ketua Partai Golkar Indramayu Syaefudin, Anggota DPR RI yang juga tokoh Indramayu Barat Bambang Hermanto, dan anggota DPRD Jawa Barat yang juga tokoh milenial Hilal Himawan.
Tokoh tokoh muda dari Golkar ini , dinilai Khaeruddin memiliki massa yang bisa mendongkrak suara Nina Agustina dalam pilkada nanti.
Tokoh lain yang bisa disandingkan dengan Nina adalah Dedi Wahidi, anggota DPR RI yang juga tokoh dari PKB yang memiliki basis massa hingga ke pelosok pedesaan, H Ali Wardana yang merupakan tokoh muda Indramayu yang memiliki hubungan yang cukup baik dengan incumbent, dan H Suwarto yang memiliki basis massa nelayan dan petani, termasuk Kasan Basari, ketua Partai Gerindra Indramayu yang memiliki kekuatan massa yang sangat mumpuni.
Khaeruddin juga menyoroti sejumlah nama di pemerintahan yang layak disandingkan dengan Nina Agustina diantaranya nama Aep Surachman yang saat ini menjabat sebagai sekda kabupaten Indramayu dan Kepala Satpol Pamong Praja Kabupaten Indramayu Teguh Budiarso.
Keduanya menurut Khaeruddin memiliki kemampuan yang mumpuni karena lama di birokrasi sehingga dinilai layak mendampingi incumbent.
"Tahun ini, Saya kira bu Nina menjadi representasi tokoh Indramayu yang harus menjadi gawang bagi tumbuh kembangnya tradisi budaya dan karakteristik pembangunan di Indramayu dan itu tercermin dari ketokohan orang-orang yang dimiliki," jelas Khaeruddin.
Khaeruddin juga melihat potensi tokoh keagamaan dan tokoh masyarakat yang layak untuk mendampingi Nina Agustina, diantaranya Ketua PCNU Kabupaten Indramayu KH Mustofa, dan Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi.
Sementara dari tokoh masyarakat, Khaeruddin menjagokan nama H Maman Suparman Yahya yang merupakan pengusaha sukses di kabupaten Indramayu.
"saya kira Indramayu tidak miskin akan tokoh-tokoh yang memperhatikan nilai-nilai budaya Indramayu. Tokoh ini bisa berkolaborasi dengan incumbent dalam menggarap potensi dan banyak hal yang perlu dikembangkan untuk jangka panjang," kata Khaeruddin Imawan.
Khaeruddin menilai Nina Agustina yang sudah mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan untuk kembali maju dalam pilkada Indramayu, sudah sepatutnya memilih pendamping yang betul betul paham akan karakteristik Indramayu.
"Saya kira beliau butuh pendamping yang memahami betul karakteristik Indramayu. Berangkat dari orang lokal yang potensial itulah yang kemudian pengembangan dan penguatan kelembagaan di pemerintahan Indramayu," papar Khaeruddin.
Dengan disandingkannya tokoh lokal dengan Nina Agustina, Khaeruddin memprediksi segala persoalan yang akan dihadapi Indramayu akan dapat terselesaikan.
" Indramayu butuh pencapaian-pencapaian yang progresif untuk jangka panjang maka pondasi itu harus dibangun. Saat ini bupati Nina Agustina sudah mengawali program-program sebelumnya tapi belum cukup dengan jangka waktu yang kurang dari 5 tahun untuk memimpin Indramayu," jelasnya.
Menurut Khaeruddin, Indramayu harus punya terobosan-terobosan dan simpulannya incumbent Nina Agustina butuh partner yang cocok yang bisa mengkolaborasikan kepentingan-kepentingan daerah.
"tidak semata-mata hanya putra daerah tapi dengan parameter dan indikator-indikator capaian itulah yang kemudian akan membawa Indramayu lebih baik dan lebih bermartabat," tutur Khaeruddin Imawan.