Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjamin dana Jaminan Hari Tua (JHT) yang dibayarkan peserta dan pemberi kerja tidak akan hilang. Menurutnya, dana bakal aman hingga peserta dapat mengeklaim penuh pada usia 56 tahun.
Namun, lain dengan peserta yang mengalami cacat total atau meninggal, dana JHT dapat dicairkan sepenuhnya.
"Iuran yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan pekerja tidak akan hilang dan dapat diklaim seluruhnya setelah peserta memasuki usia 56 tahun atau cacat total sebelum memasuki pensiun atau meninggal," ujar Ida Fauziyah lewat rilisnya kepada wartawan, dikutip Opsi di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2022.
Dia menekankan agar Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) dapat dipahami secara cermat dan menyeluruh.
Politikus PKB itu membantah dana JHT tidak bisa dicairkan sebelum usia 56 tahun. Menurutnya, tabungan JHT bisa dicairkan usai kepesertaan genap 10 tahun.
Namun, dana yang bisa dicairkan hanya 30 persen untuk pembelian properti dan 10 persen untuk kebutuhan lain.
"Saya sangat berharap Permenaker dipahami secara cermat dan menyeluruh. Saya ingin menegaskan pandangan JHT hanya bisa diambil 56 tahun. Itu tidak sepenuhnya benar," ujar Ida.
Sebelumnya, Menaker Fauziyah menerbitkan Permenaker 2/2022 yang menyebutkan JHT bisa dicairkan saat memasuki usia pensiun atau 56 tahun. Syarat lainnya untuk pencairan yakni jika peserta JHT meninggal dunia atau cacat total tetap.
Peraturan itu menuai protes dari publik dan kalangan serikat buruh. Sebab, dalam aturan sebelumnya, yakni Permenaker 19/2015, JHT langsung diberikan kepada peserta yang mengundurkan diri dan dibayarkan secara tunai setelah melewati masa tunggu 1 bulan terhitung sejak tanggal surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan. []