Jakarta - Bibi almarhum Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat, Rohani Simanjuntak menceritakan detik-detik saat rumah orang tua Brigadir J tetiba saja didatangi ratusan anggota polisi.
Menurut Rohani, kedatangan anggota polisi itu untuk memberikan penjelasan kronologi penembakan kepada keluarga. Namun, sayangnya pihak keluarga Brigadir J dilarang merekam dan mengambil gambar momen tersebut.
Rohani menuturkan, saat itu polisi mengepung rumah Brigadir J serta menutup pagar sekolah. Hal ini membuat keluarga ketakutan.
Baca juga: Curhatan Keluarga Brigadir J, Tetiba Rumahnya Dikepung Polisi
"Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma baru kehilangan," kata Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak di rumah duka, Selasa, 12 Juli 2022, dikutip dari Kompas.com.
Adapun rumah orangtua Brigadir J berada dalam kompleks perumahan guru SD di Sungaibahar, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Rohani menuturkan, Senin malam, 11 Juli 2022 pukul 20.00 WIB itu ratusan polisi datang dengan satu bus dan 10 mobil penumpang yang membuat kondisi sangat menyeramkan nan mencekam. Mereka datang kemudian membuat pagar betis seolah mengepung rumah.
Keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat. (foto: ist).
Baca juga: Rekaman Baku Tembak Brigadir J-Bharada E Tak Ada, Polisi: CCTV Rusak 2 Minggu Lalu
Menurut Rohani, tindakan yang dilakukan ratusan polisi berbaris mengelilingi rumah dilakukan tanpa komunikasi dan permisi. Bahkan pintu gerbang sekolah, yang menjadi akses ke luar dan masuk ke rumah itu, juga ditutup rapat.
Saat kejadian ini, sambung Rohani, pihaknya sedang berada dalam rumah. Sebagian polisi masuk ke rumah tersebut dengan mengunci pintu.
Baca juga: Nopryansah Yosua Hutabarat Tewas, Tak Ada Police Line dan Kenapa Jenazah Diautopsi
"Kami seolah diserang, karena rumah didatangi," kata Rohani.
Merasa terdesak, Rohani menegur polisi dengan nada tinggi.
"Jangan seperti itulah Pak masuk rumah orang, kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pakek permisi," kata Rohani.
Setelah masuk ke rumah, semua anggota keluarga dilarang merekam dan mengambil gambar. []