Jakarta - Ratusan personel kepolisian disebut-sebut tetiba mengepung rumah keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Senin malam, 11 Juli 2022.
Bibi Brigpol Yosua, Rohani Simanjuntak berkata, pihaknya merasa diperlakukan bak teroris karena ada tindak pengepungan oleh polisi.
"Kayaknya kami yang teroris, karena cara mereka itu datang ke rumah. Terlihat lebih dari 100 personel. Yang memakai pakaian dinas banyak. Pakaian hitam putih ada juga. Pakaian kaus ada juga. Itu jam 20.00 WIB," tuturnya dikutip dari democrazy.id, 13 Juli 2022.
Baca juga: Nopryansah Yosua Hutabarat Tewas, Tak Ada Police Line dan Kenapa Jenazah Diautopsi
Rohani menuturkan, ratusan orang diduga anggota polisi itu mengelilingi rumahnya dengan berbaris.
Sepengingatannya, tidak ada kata permisi atau komunikasi dari kepolisian sebelum kondisi tersebut terjadi.
Baca juga: Rekaman Baku Tembak Brigadir J-Bharada E Tak Ada, Polisi: CCTV Rusak 2 Minggu Lalu
Di sisi bersamaan, pintu gerbang sekolah yang menjadi akses ke luar dan masuk ke rumah itu juga ditutup rapat.
"Mereka bentuk pagar betis. Tidak permisi," tuturnya.
Baca juga: Ungkap Kasus Penembakan yang Menewaskan Brigadir J, Kapolri Bentuk Tim Khusus
Saat itu, kata Rohani, pihaknya sedang berada di dalam rumah.
Sebagian polisi, lanjut dia, masuk ke rumah tersebut dengan mengunci pintu.
"Tidak ada kekerasan kok. Mereka menerangkan. Tapi penjelasannya berbeda dari sebelumnya. Katanya ada pelecehan," tuturnya.
Rohani mengaku, keluarga Brigadir Yosua (J) saat itu tidak boleh merekam momen tersebut menggunakan handphone. []