Tarutung - Keterangan sejumlah saksi sedang ditindaklanjuti pihak Kepolisian Resor Tapanuli Utara atas dugaan tindak pidana cabul yang dialami korban S saat melakukan praktek kerja lapangan atau PKL di SMK Negeri 1 Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Keterangan tersebut diterima Opsi.id dari Inspektur Dua Polisi B Gultom selaku Kasi Humas Polres Tapanuli Utara melalui telepon seluler.
Pihaknya membenarkan, Polres Taput telah menerima pengaduan dari korban SSE0 ( 19 ) warga Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara pada hari Senin, 19 Agustus 2023.
Dalam laporan tersebut, korban mengalami perbuatan cabul yang dilakukan oleh SMS dengan memengang paha sebelah kanan dan dagunya secara sengaja.
"Peristiwa itu terjadi Senin, 7 Agustus 2023, bertempat di ruangan wakil kepala sekolah SMK N 1 Siatas Barita Taput. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan atas laporan tersebut dan memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan," kata Ipda B Gultom dihubungi Selasa, 15 Agustus 2023.
Diberitakan Opsi sebelumnya, seorang siswi diduga korban pelecehan seksual oleh seorang guru ASN di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara membuat pengaduan resmi ke Polres Tapanuli Utara pada Senin, 14 Agustus 2023.
Korban S, umur 19, warga Sipoholon saat diminta keterangan menyebut kejadian pelecehan seksual itu dilakukan oknum guru S di ruang kerja saat dia sedang Praktek Kerja Lapangan atau PKL disekolahnya pada Senin, 7 Agustus 2023.
Digali dari beberapa sumber ternyata oknum guru S terkonfirmasi menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah dan pengurus gereja (sintua) salah satu sekte gereja ternama di kota Wisata Rohani Tarutung.
Korban H mengaku sangat traumatis atas lakon gurunya sendiri hingga membuat korban terpaksa berdiam diri dirumah beberapa hari ini.
"Saya sangat takut kembali ke sekolah melakukan PKL. Bapak itu berlaku tidak wajar dengan meraba tubuh saya, di ruang kerjanya," kata S di komplek markas Polres Tapanuli Utara.
Melihat kejadian yang menimpa adiknya, Carlos Hutagalung, kakak korban S akhirnya memutuskan membuat pengaduan resmi ke pihak berwajib.
Carlos berharap agar Kepolisian yang bermotto Presisi mengedepankan keadilan hukum atas kejadian memalukan itu.
"Pengaduan resmi sudah kami ajukan. Kami berharap jadi atensi serius Polri mengingat kejadian ini terjadi di lingkungan pendidikan," kata Carlos Hutagalung di Tarutung Senin, 14 Agustus 2023. []