Abu Dhabi - Presiden Uni Emirat Arab (UEA) wafat di Abu Dhabi. Menteri Luhut Binsar Pandjaitan sampaikan belasungkawa.
"Belasungkawa saya sampaikan kepada seluruh jajaran pemerintah dan juga rakyat Uni Arab Emirat atas wafatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA dan Raja Abu Dhabi pada hari ini," kata Luhut dilihat di akun Facebooknya, Jumat, 13 Mei 2022.
Dia menyebut, memahami bahwa tidak ada yang lebih berduka dan kehilangan seperti rakyat Uni Arab Emirat serta Pangeran Mohammad Bin Zayed Al Nahyan, atas berpulangnya kakak tercinta yang selama ini punya peran penting dalam membawa Uni Arab Emirat menjadi negeri yang makmur dan maju.
Kata Luhut, sejak menjadi Presiden UEA, Sheikh Khalifa telah memimpin restrukturisasi besar-besaran sehingga saat ini terlihat bagaimana transformasi yang dilakukan oleh UEA menjadi negara yang paling maju dan modern di kawasan, baik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun kesejahteraan rakyatnya sendiri.
Baca juga:
Menteri Luhut Bilang Pengangguran Menurun di Masa Pandemi Covid-19
Terlebih, Sheikh Khalifa adalah pemimpin UEA yang pertama kalinya menginisiasi sistem nominasi untuk anggota Dewan Nasional Federal, dimana langkah tersebut adalah inovasi dalam sistem pemilihan langsung di Uni Arab Emirat.
"Saya rasa berkat kerja dan inovasi yang beliau lakukan, Indonesia banyak belajar bagaimana membangun negeri yang maju dan modern pengetahuannya sekaligus memakmurkan segenap rakyatnya," katanya.
Meskipun hanya pernah sekali bertatap muka, kata Luhut, namun sosok Sheikh Khalifa yang dikenalnya punya banyak kemiripan dengan Presiden Joko Widodo.
Yaitu seorang pendengar yang baik, begitu rendah hati dan punya kepedulian yang tinggi pada kepentingan rakyat UAE secara keseluruhan.
"Selamat Jalan Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, saya berharap keluarga yang ditinggalkan khususnya Pangeran Mohammad Bin Zayed Al Nahyan diberikan ketabahan dan selalu dalam lindungan Tuhan YME dalam memimpin negeri," tandasnya. []