Hiburan Sabtu, 21 Januari 2023 | 07:01

Primitive Monkey Noose Sampaikan Pesan Tetua Kalimantan di Single Tuah Tanah Borneo

Lihat Foto Primitive Monkey Noose Sampaikan Pesan Tetua Kalimantan di Single Tuah Tanah Borneo Artwork single Tuan Tanah Borneo milik Primitive Monkey Noose. (Foto: Istimewa)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Grup musik punk-rock asal Batulicin, Kalimantan Selatan, Primitive Monkey Noose (PMN) merilis karya terbaru berupa single yang diberi tajuk Tuah Tanah Borneo.

Tembang Tuah Tanah Borneo meluncur di seluruh platform pemutar musik digital mulai Jumat, 20 Januari 2023 sebagai hasil kerja sama dengan label rekaman asal Jakarta, demajors.

Gitaris dan penyanyi utama PMN, Richie Petroza mengatakan bahwa single Tuah Tanah Borneo adalah tentang pesan dan tuah dari `para tetua`, akan harapannya terhadap negeri ini.

Negeri yang tergerus peradaban yang tak bisa dielakkan, kata dia. Lika dalam kehidupan, liku dalam kemajuan jaman.

"Lagu ini adalah sebuah pesan kepada mereka yang masih memiliki nurani," ujar Richie, dikutip Opsi pada Sabtu, 21 Januari 2023.

Grup band punk Primitive Monkey Noose (PMN). (Foto: Istimewa)

Single Tuah Tanah Borneo melanjutkan apa yang ditawarkan lewat album mini perdana mereka, yakni Anthem of South Borneo yang dirilis pada Maret tahun lalu.

PMN menyajikan paket yang kini bisa dibilang menjadi ciri khas mereka, punk rock dengan narasi lokal Banjar. Perpaduan tradisi dengan modernitas versi masa kini, terinspirasi oleh karya-karya musik Irish/Celtic-punk yang mereka sukai.

"Kami meletakkan alat musik dan nada Banjar di arena yang belum pernah ada sebelumnya," ujar Richie Petroza.

Ragam polemik sosial dan budaya yang ada di sana terpresentasikan secara kontemporer oleh tiap jalinan bunyi dan syair yang mereka buat, termasuk di single Tuah Tanah Borneo.

Baca juga: Unit Pop Punk Summerlane Usung Konsep Unik di Video Klip Single Let It Go

Baca juga: Unit Punk The Jansen Rilis Album Banal Semakin Binal dalam Format NFT

Kesadaran baru dalam permainan dawai instrumen tradisional Panting, pembacaan ulang hikayat Banjar, riuh punk rock yang agresif, mengalir di dalam kanal keresahan identitas generasi mutakhir Batulicin. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya