Simalungun - Forum Peduli Simalungun Jakarta (FPSJ) menyayangkan sikap PTPN 4 yang masih tetap melakukan konversi teh ke kelapa sawit di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
Padahal tindakan itu telah mendapat penolakan serta larangan dari Pemkab, DPRD dan ormas-ormas Simalungun.
"Direktur PTPN 4 telah melakukan pembohongan publik, terkhusus kepada lembaga adat dan ormas Simalungun karena masih tetap melakukan pembongkaran tanaman teh dan mengganti dengan kelapa sawit," kata Ketua FPSJ Darman Purba dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 September 2023.
Tindakan PTPN 4 tersebut kata Darman, tidak sesuai dengan surat PTPN 4 Nomor: 04.01/X/267/VI/2022 yang menyatakan hanya menanam pada areal yang telah digarap dan tidak ada membongkar kelapa sawit.
Menurut dia, PTPN 4 telah menafikan dan mengabaikan fakta-fakta akan adanya bencana banjir yang diakibatkan konversi tanaman teh ke kelapa sawit.
Di mana hal ini masih terjadi sampai pada kesaksian langsung pengurus FPSJ yang mendokumentasikan banjir di Kebun Marjandi Panei Tongah dan Kebun Bah Birong Ulu dan Bah Butong di Kecamatan Sidamanik.
Disebutnya, FPSJ telah melakukan koordinasi dan pertemuan dengan pembina dan pengurus serta tokoh-tokoh Simalungun di Jakarta yang pada berkesimpulan, akan diajukan keberatan atau protes kepada Menteri BUMN dan Direktur PTPN 4.
"Akan digelar pula aksi unjuk rasa dan gerakan moral dialogis, baik di Medan maupun di Kementerian BUMN," terangnya.
Darman meneruskan, FPSJ telah melakukan kunjungan langsung ke lapangan, yakni Kebun Marjandi, Bah Birong Ulu, dan Kebun Bah Butong ditemukan fakta bahwa saat hujan, banjir besar terjadi di bawah Kebun Marjandi dan telah mengakibatkan kerusakan parah jalan lintas serta air memasuki rumah-rumah penduduk.
BACA JUGA: PTPN 4 Cueki Somasi Masyarakat Simalungun yang Menolak Tanaman Sawit
Saat hujan, terjadi banjir yang cukup besar pada lokasi kebun Bah Birong Ulu sampai ke jalan, di mana kondisi ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Pihaknya juga menemukan fakta, PTPN 4 telah melakukan pembongkaran tanaman teh dengan alat berat. Hasil bongkahan bekas tanaman teh masih terlihat di lokasi dan saat ini lahan tersebut telah ditanami kelapa sawit.
FPSJ menurutnya, telah beberapa kali meminta agar PTPN 4 mempertimbangkan untuk menghentikan konversi teh di Simalungun.
Karena kebun teh telah menjadi ikon Kabupaten Simalungun. Dikenal sebagai penghasil teh dan tanaman teh, dimana kemudian dijadikan sebagai agrowisata. Namun PTPN 4 tetap tidak mengindahkan hal-hal yang disampaikan.
Dia menyebut, sesuai hasil pertemuan para tokoh Simalungun di Jakarta dan pertemuan ormas dan lembaga Simalungun di Siantar Hotel Pematang Siantar, FPSJ akan melakukan unjuk rasa ke kantor Menteri BUMN, kantor Holding PTPN 3, kantor DPRD Sumatra Utara dan kantor PTPN 4 di Medan.
Gerakan moral unjuk rasa ini akan dilaksanakan di Medan pada Kamis, 14 September 2023 dan di Jakarta pada Selasa, 3 Oktober 2023. []