Daerah Senin, 28 Oktober 2024 | 18:10

Ragam Etnis Satu Tujuan: Peringatan Sumpah Pemuda yang Berwarna di Pematangsiantar

Lihat Foto Ragam Etnis Satu Tujuan: Peringatan Sumpah Pemuda yang Berwarna di Pematangsiantar Hari Sumpah Pemuda ke-96 di Kota Pematangsiantar

Siantar – Hari Sumpah Pemuda ke-96 di Kota Pematangsiantar berlangsung dengan penuh semangat persatuan dan nuansa keberagaman yang khas.

Dipimpin oleh Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Drs. Matheos Tan MM, upacara yang bertempat di Lapangan Adam Malik pada Senin pagi (28/10/2024) ini menyajikan pemandangan unik.

Di antaranya, barisan pemuda-pemudi mengenakan pakaian adat dari delapan etnis, yaitu Simalungun, Toba, Karo, Mandailing, Melayu, Minang, Aceh, dan Jawa, yang semuanya turut memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam tema “Maju Bersama Indonesia Raya.”

Dalam amanat Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, yang dibacakan oleh Matheos, disampaikan bahwa nilai-nilai yang diwariskan oleh generasi Sumpah Pemuda 1928 adalah semangat persatuan yang tak tergoyahkan meski di tengah perbedaan.

Nilai-nilai ini, lanjutnya, penting untuk terus digaungkan demi memperkuat karakter bangsa dalam menghadapi perubahan global yang begitu cepat.

Amanat tersebut juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Pemerintahan baru saat ini diharapkan dapat membuka jalan bagi capaian pembangunan jangka panjang, demi kesejahteraan dan posisi Indonesia di kancah global yang lebih kuat.

Pemuda, baik sebagai subjek maupun objek pembangunan, diharapkan mampu berperan aktif dalam berbagai sektor nasional, bahkan dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Pemuda adalah pemilik masa depan,” tegas Matheos, mengutip amanat Menpora.

Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tahun 2024 tercatat pada angka 56,33 persen, dengan pencapaian terbesar di domain pendidikan sebesar 70 persen, sementara sektor lapangan kerja dan kepemimpinan masih perlu ditingkatkan. 

Kehadiran delapan etnis dengan pakaian adat masing-masing menjadi simbol bahwa keberagaman di Kota Pematangsiantar tidak hanya sebatas slogan, melainkan sebuah kekuatan yang menyatukan.

Matheos menyampaikan apresiasinya kepada para pemuda yang hadir, sekaligus mengingatkan bahwa persatuan dalam keberagaman adalah esensi dari peringatan Sumpah Pemuda.

“Perayaan ini mengingatkan kita pada tujuan besar Indonesia: maju bersama tanpa melupakan akar budaya yang kita miliki. Semoga momentum ini mendorong pemuda Pematangsiantar untuk terus berkontribusi aktif dalam pembangunan,” ungkapnya.

Selain apresiasi, Matheos juga menekankan pentingnya dukungan bagi peningkatan kualitas pemuda di Pematangsiantar.

Ia berharap seluruh pihak, dari pemerintah, industri, hingga media, dapat bergerak sinergis untuk membangun ekosistem yang mendukung kepemudaan yang maju dan berdaya saing.

“Ekosistem kepemudaan yang inovatif dan terpadu akan menjadi modal besar bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan global,” pungkas Matheos.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya