Jakarta - Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni punya pandangan tersendiri atas sosok Ade Armando.
Dalam pandangan Raja Juli, figur Ade yang kini merupakan kader PSI, merupakan pribadi yang bertahan dengan idealismenya.
Padahal Ade bukan lagi hanya sebagai akademis, tetapi juga sudah menjadi seorang politisi.
Idealisme Ade tersebut tak jarang membuat koleganya deg-degan, lantaran pernyataan-pernyataannya di ruang publik bisa menyerempet dan mengandung kebahayaan tersendiri.
Raja Juli menuangkan pandangannya terhadap Ade di akun Xwitter, dikutip Opsi.id, Minggu, 13 Agustus 2023.
"Banyak yang kesal dengan @adearmando61? Saya salah seorang di antaranya. Sebagai salah seorang “jembatan” komunikasi antar-partai saya benar-benar merelakan diri saya menjadi jembatan yang diinjak-injak orang dari semua arah gara-gara Bang Ade Armando ini.
Bang Ade, begitu saya bisa memanggilnya, (panggilan contradictio interminis, abang kok ade-ade😁) ini unik. Dia punya pikiran sendiri. Punya cara pandang sendiri. Punya sikap dan pendirian sendiri. Tidak ada yang bisa mengatur apalagi memberhentikan kebebasan berksprsinya. Semakin dilarang semakin ia menjadi-jadi.
Dia tidak mau sedikit saja mengkompromikan ide yang ia yakini kebenarannya dengan keuntungan elektoral partai. Pernyataan-pernyataan “pinggir jurangnya” sering membuat kami jantungan. Terlalu sering sampai cenderung bosan kami berdebat dengannya tentang pernyataan yang potensial membuat PSI masuk jurang elektoral. Dia tidak bergeming.
“Bang Ade benar tapi ora pener.” Kata kawan seorang Jawa yang membujuk sambil memelas agar Bang Ade gak nyerempet-nyerempet isu sensitif nan bahaya secara politis. Artinya, kira-kira, omongan Bang Ade benar, tapi konteks sosial politiknya kurang tepat.
Tapi Bang Ade ya tetap Bang Ade. Tidak yang bisa memberhentikannya bicara.
Bang Ade adalah seorang idealis par exellence yang pernah kenal. Dia bukan politisi yang suka meganyun kata-kata dan abu-abu dalam bersikap. Sikapnya hitam-putih, kukuh dan susah Dia bukan seorang pragmatis yang gila harta dan cinta dunia seperti para sejawatnya yang punya rumah besar, mobil mahal dan villa mewah.
Banyak juga orang salah sangka bahwa Bang Ade ini pembenci Islam. Mata-kepala saya menjadi saksi, Bang Ade ini sangat rapi dan terjaga shalat lima waktunya.
Kasusnya di Cokro TV menunjukan “kekeras-kepalaannya” mempertahankan apa yang ia pandanng benar sekaligus mempertontonkan bahwa ia bukan politisi. Kalau ia politisi, ia cukup sedikit berkompromi dengan kawan-kawannya di Cokro TV yang pada saat ini punya posisi politik (potensial, sekali masih kemungkinan) berbeda. Toh, Cokro TV adalah bayi yang sama-sama mereka besarkan.
BACA JUGA: Ade Armando Gabung PSI Menuju Senayan untuk Melawan Intoleransi dan Korupsi
Ia memilih keluar daripada menjadi “duri dalam daging.” Kalau saya, sebagai politisi, saya akan tetap jadi duri untuk sekali-kali menusuk daging, sampai waktu dan konteks berubah. Tapi lagi-lagi Bang Ade bukan saya. Seorang idealis bukan politis.
Saya tetap berharap Bang Ade mulai bisa menjadi politisi dan bersikap politis agar tugas saya sebagai jembatan politik menjadi lebih mudah. Tapi ya Bang Ade, nampaknya, tetap Bang Ade seperti yang saya jelaskan di atas. Seoranh idealis dan batu karang.
Akhirnya, mesti sering kesel, saya dengan berat hati menerima bahwa Bang Ade akan menjadi “pagar besi” PSI yang menjaga para aktivisnya, termasuk saya, agar tidak sering-sering berkompromi dan menegosiasikan DNA PSI sehingga PSI tidak kehilangan raison d’tre, alasan utama kenapa PSI harus eksis di negeri pertiwi ini.
Bagi yang masih mau mengikuti sentilan-sentilan logis-keras Ade Armando silakan subscribe di youtube channel pribadinya." []