Jakarta - Beredar video lawas eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab membicarakan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di depan jemaahnya.
Menurut Rizieq, gerakan LGBT adalah gerakan internasional, menjadi bagian dari program resmi United Nations Development Programme (UNDP), Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pembangunan dunia.
Kata Rizieq, khusus untuk Indonesia saja, per tahunnya digelontorkan dana Rp 108 miliar untuk pengembangan LGBT.
"Itu laporan resmi UNDP, resmi ini program PBB, ini program internasional saudara," kata Rizieq dikutip Opsi dari video yang diunggah akun Twitter @cybsquad_, Rabu, 11 Mei 2022.
Dia menilai kegaduhan di Indonesia terkait isu LGBT dilakukan sebagai test case, untuk mengukur apakah masyarakat kita akan marah atau tidak, protes atau tidak, warga akan menerima atau tidak.
"Test case saudara, hati-hati saudara," ujar Rizieq.
Rizieq menyebut, untuk di Amerika Serikat sendiri sebelum Presiden Barack Obama menandatangani undang-undang perkawinan sejenis, hasil poling resmi pemerintah di sana menunjukkan 80% warga Paman Sam menolak perkawinan sejenis.
"Dan obama pun begitu diwawancarai oleh salah satu televisi nasional di Amerika Serikat saudara, mengatakan tidak setuju dengan perkawinan sejenis," ucapnya.
Namun, ujar dia, gerakan freemason, iluminati, gerakan zionis internasional, dan gerakan lobi Yahudi di Amerika terlalu kuat sehingga Obama tak berdaya.
"Sampai Obama dalam tekanan, tidak berkutik, sampai akhirnya Obama menandatangani UU perkawinan sejenis," ucapnya.
Lantas Rizieq menyinggung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, apakah akan bersikap sama dengan Obama atau tidak. Dia mengharapkan tidak.
"Pertanyaan saya kalau Barack Obama Presiden Amerika Serikat negara super power menghadapi lobi Yahudi tidak berkutik, kira-kira Jokowi bagaimana? Saya cuman nanya saja saudara. Saya nanya begini bukan untuk merendahkan Pak Jokowi," tuturnya.
"Tapi yuk kita akui dengan jujur, kalau memang kita yakin Pak Jokowi seorang yang kuat dan tegas, mampu menolak itu kita bersyukur kepada Allah SWT," kata Habib Rizieq Shihab. []