Palopo - Seorang siswa SMA bernama Taufiqurrahman 15 tahun, di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilarikan ke rumah sakit (RS) usai disekap dan dianiaya di ruang kelas sekolahnya, diduga oleh temannya sendiri.
"Saya sudah lapor ke polisi,"ujar ayah korban, Bahmid 49 tahun saat ditemui wartawan di RSU AT Medika Kota Palopo, Jumat 11 Februari 2022.
Penyekapan dan penganiayaan itu terjadi di sekolahnya pada Senin 7 februari 2022 sore. Saat itu korban dipanggil temannya dan ditarik masuk ke dalam kelas disekap dan dianiaya.
"Anak saya kondisinya memar dan luka-luka,"kata Bahmid.
Selain luka-luka, korban juga disebut depresi akibat penganiayaan itu. Ibu korban juga ikut depresi akibat anaknya dianiaya.
"Kondisi anak saya dan ibunya masih depresi makanya saya mau bawa pulang dari rumah sakit," katanya
"Untuk kondisi psikologis saya baru mau periksa, makanya saya ajak teman-teman anak saya barangkali bisa mengobati menghibur kondisi psikologisnya yang sekarang," sambungnya.
Dia meminta pihak kepolisian menangkap para pelaku penganiayaan. "Semua saya serahkan kepada pihak kepolisian," katanya.
Polisi kini sedang menyelidiki kasus tersebut. Polisi akan memediasi terduga pelaku dan korban lebih dulu.
"Rencana kami akan undang pelapor dan terlapor untuk mediasi mendasari Surat Edaran Nomor: SE/2/11/2021 tentang Kesadaran Budaya Beretika untuk Mewujudkan Ruang Digital Indonesia yang Bersih, Sehat, dan Produktif," jelas Kasubag Humas Polres Palopo Iptu Patobun.
Jika pelapor enggan berdamai, barulah pihak kepolisian akan melanjutkan penyelidikan kasus ini.
"Jika mediasi untuk restorative justice tidak berhasil maka penyelidikan akan dilanjutkan untuk mendalami apakah masuk ranah pidana atau bukan." pungkas Patobun. []