Pilihan Jum'at, 24 Juni 2022 | 19:06

Strorynomics Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Tebing Tinggi

Lihat Foto Strorynomics Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Tebing Tinggi Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Tebing Tinggi, Sumatra Utara. (Foto: Kemenparekraf)
Editor: Tigor Munte

Medan - Suku Melayu di Tebing Tinggi, Sumatra Utara punya warisan nenek moyang yang patut dijaga dan dibuat jadi destinasi wisata budaya dan sejarah.

Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti. Dibangun sekitar tahun 1910 oleh Muhammad Nur Rangkuti dan Siti Rahma (anak dari Ali Jambak "Japan Jaidan" pengawal kerajaan Negeri Padang). 

Kemudian dipugar kembali tahun 1992 oleh Hasyim Nur Thaib dan Zaleha Rangkuti. 

Rumah yang memiliki ciri khas bangunan Melayu dengan konsep rumah panggung ini dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul keluarga. 

Sesuai dengan namanya Puri Melayu Sri Menanti berarti rumah yang selalu menanti kedatangan keluarga besar.

Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti kembali dilakukan pemugaran pada tahun 2000 oleh Yayasan Al Hasyimiyah.

Kemudian dimanfaatkan juga sebagai sanggar seni tari tradisional, silat Melayu, dan menenun songket.

Material utama dari bangunan ini adalah kayu. Lantai bawah rumah digunakan sebagai tempat menenun songket Melayu dan bersantai. 

Di lantai atas terdapat ruang tamu yang berisi pelaminan Melayu, di ruang keluarga terdapat peninggalan peralatan berbahan kuningan untuk upacara adat Melayu.

Storynomics

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi rumah adat Melayu tersebut pada Kamis, 23 Juni 2022.

Di sana sang menteri mengaku berbahagia bisa berkunjung. Melihat beberapa tampilan anak-anak belajar tari Melayu.

"Memiliki potensi sebagai daya tarik wisata budaya dan sejarah. Dan memiliki storynomics, yaitu cerita yang akan mampu membuka peluang usaha," kata Sandiaga, dilansir Jumat, 24 Juni 2022.

Baca juga:

Wajah Tana Toraja dalam Deretan Rumah Adat Tongkonan

Sandiaga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama melestarikan budaya yang ada melalui Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti.

Demi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak pudar, serta memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, khususnya Kota Tebing Tinggi.

"Saya harap kesadaran masyarakat setempat dalam melestarikan budaya dan mengelola rumah adat ini semakin tinggi. Mari sama-sama berkolaborasi agar budaya ini bisa terus dinikmati anak cucu hingga ribuan tahun ke depan dan mampu mensejahterakan masyarakat," kata dia.

Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah yang hadir bersama Sandiaga mengapresiasi langkah Menparekraf mendorong kebangkitan ekonomi. 

Menparekraf tidak hanya sekadar turun ke lapangan, tapi benar-benar memperhatikan dan peduli dengan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan dan program yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan rakyat.

"Kami betul-betul berterima kasih Pak Menteri, karena sekarang ini memang membutuhkan bagaimana promosi daerah, bagaimana membangkitkan kesenian budaya daerah kita. Mudah-mudahan kehadiran bapak ke sini semakin bersemangat untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif daerah," kata Ijeck, sapaan wagub tersebut.

Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimyati mengucapkan terima kasih atas kehadiran Menparekraf ke Kota Tebing Tinggi. 

Mudah-mudahan dengan kunjungan Menparekraf, Tebing Tinggi lebih dikenal masyarakat Indonesia secara luas.

"Kunjungan Menparekraf ke Tebing Tinggi ini merupakan anugerah yang luar biasa, apalagi dalam era pemulihan ekonomi, kami harapkan kunjungan bapak ini menjadi motivasi kami untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Tebing Tinggi," katanya.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya