News Senin, 15 Agustus 2022 | 12:08

Terungkap, Ferdy Sambo Mengendap-endap Masuk Rumah Dinasnya saat Pembunuhan Brigadir Yoshua

Lihat Foto Terungkap, Ferdy Sambo Mengendap-endap Masuk Rumah Dinasnya saat Pembunuhan Brigadir Yoshua Irjen Pol Ferdy Sambo. (Foto: Twitter)
Editor: Rio Anthony

Jakarta - Terungkap Irjen Ferdy Sambo disebut mengendap-endap memasuki rumah dinasnya di Duren Tiga di hari pembunuhan Brigadir J. Aksi Sambo itu terlihat oleh seorang saksi yang berada tak jauh dari TKP.

Sebelumnya, Irjen Ferdy Sambo diduga merencakan pembunuhan ini di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Sambo disebut pertama kali mendapat informasi pelecehan terhadap istrinya di Magelang dari Kuat Ma`ruf. Sambo kemudian meminta konfirmasi istrinya atas kejadian tersebut di rumah pribadinya.

Di lantai 3 rumahnya, Sambo kemudian memanggil Ricky dan memberi tahu bahwa istrinya telah dilecehkan oleh Yoshua.

Selanjutnya meminta Ricky untuk membunuh Yoshua, namun, Ricky menolak. Ricky pun diminta untuk memanggil Richard Eliezer.

Sambo langsung memerintahkan Richard untuk membunuh Yoshua karena telah melecehkan istrinya, tanpa menanyakan kesediaan Richard.

Ricky juga diminta Sambo untuk mengambil pistol jenis HS 9 milik Yoshua dan mengisi penuh amunisi pistol tersebut. Pistol itu kemudian dibawa oleh Sambo.

Setelah rencana dibuat, rombongan Putri Chandrawathi, yang disertai Ricky, Kuat dan Yoshua, kemudian berangkat dari rumah pribadi ke rumah dinasnya. Tak lama kemudian, rombongan Sambo yang datang dari Mabes Polri juga tiba di rumah dinas.

Sesampainya di sana, Sambo lalu mengendap-endap memasuki rumah dinasnya. Sambo menggunakan sarung tangan gelap dan juga membawa senjata HS 9 milik Yoshua.

Saksi juga sempat melihat pistol HS 9 tersebut jatuh. Sambo yang tidak menyadari saksi langsung memungut kembali pistol tersebut.

Masuk ke rumah dinas, awalnya Ferdy Sambo, Richard, Ricky, dan Kuat berada di ruang tengah. Putri Candrawathi berada di kamar depan tangga, sedangkan Yoshua berada di ruangan lain. Sambo lalu memanggil Yoshua.

Setibanya di ruang tengah, Sambo lalu meminta Yoshua untuk duduk dan memanggil Richard yang berada di lantai atas.

Setelah Richard tiba di ruang tengah, Sambo langsung memerintahkan Richard untuk menembak Yoshua.

Awalnya Richard sempat ragu untuk menembak, namun, setelah diteriaki Sambo sebanyak tiga kali, Richard akhirnya menembak Yoshua.

Setelah penembakan, Sambo kemudian menembakkan pistol HS 9 milik Yoshua ke arah dinding untuk membuah seolah-olah terjadi insiden saling tembak. Ini sesuai dengan keterangan yang diberikan Kapolri Jendral Listiyo Sigit Prabowo.

"Untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, Saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik Saudara J ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak-menembak," kata Sigit dalam konferensi pers 10 Agustus 2022 lalu

Namun, penyidik belum mengetahui apakah Sambo juga ikut menembak Yoshua. Hal tersebut masih didalami penyidik.

"Mengenai hal itu sedang didalami penyidik," ujar Sigit. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya