Pilihan Minggu, 13 November 2022 | 09:11

Tips Pahami Minat dan Bakat Anak Sejak Dini

Lihat Foto Tips Pahami Minat dan Bakat Anak Sejak Dini Ilustrasi minat dan bakat anak (foto: freepik.com)

Jakarta - Psikolog anak Erika Kamaria Yamin mengungkapkan bahwa anak yang dibiarkan oleh orang tuanya untuk memilih bidang kesukaannya sendiri akan lebih merasa berdaya dan dihargai.

“Ketika anak memilih sendiri, tentu anak juga akan merasa berdaya. Dan ketika orang tuanya mendukung, anak juga merasa berharga bahwa pendapatnya dihargai,” kata Erika kepada wartawan dikutip Minggu, 13 November 2022.

“Itu bukan hanya sekadar mengasah akademisnya tapi juga mengasah self-esteem di mana itu juga penting untuk anak,” sambungnya.

Kendati demikian, Erika mengatakan memang masih banyak ditemui orang tua yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap bakat hingga karier anaknya di masa depan, sehingga masih ada pula orang tua yang tak membiarkan anaknya memilih bidang kesukaannya sendiri.

Erika menjelaskan, hal tersebut bisa terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya karena sang orang tua memiliki harapan yang ketika dahulu tidak bisa dia wujudkan.

"Tapi memang sering ditemui banyak orang tua yang memiliki ekspektasi. Bisa jadi orang tuanya dulu punya harapan yang enggak bisa kesampaian lalu dilimpahkan ke anak. Tapi sebenarnya yang ideal adalah bukan memaksakan,” jelas Erika.

"Karena kalau memaksakan, analoginya adalah misal kita enggak suka makan durian, terus dipaksa makan durian karena enak banget menurut maminya. Tapi kalau kita enggak suka kan enggak enak,” lanjutnya.

​​​​​​Tips bagi orangtua

Erika membagikan, sebagai orang tua, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengajak sang anak berdiskusi. Dengan demikian, orang tua juga dapat memahami keinginan dan impian sang anak.

Orang tua juga tak perlu terburu-buru untuk mengetahui dan menggali minat serta bakat sang anak. Sebab, setiap jenjang usia anak memiliki treatment yang berbeda.

“Jadi peran orang tua adalah mengajak anak diskusi. Benar enggak kamu maunya ini gitu. Kasih tahu juga yang ada di baliknya itu bagaimana. Jadi komunikasi dua arah memang penting,” papar Erika.

“Sebenarnya enggak perlu khawatir dan setiap jenjang usia itu treatment-nya berbeda. Sebenarnya enggak harus buru-buru untuk menemukan dia ini bakatnya dimana. Karena bagi anak usia dini itu perjalanannya masih panjang sekali,” tambahnya.

Untuk anak usia dini, hal yang penting dilakukan oleh orang tua adalah dengan memberikan stimulasi dan eksplorasi kepada sang anak. Setelah usia sekolah dasar, biasanya anak pun akan lebih mengembangkan potensinya.

Ketika menginjak usia SMP, Erika menjelaskan bahwa di masa inilah hasil dari bakat dan minat anak akan mulai terlihat. Dari usia ini pula, orang tua dapat mengarahkan jenjang pendidikan hingga karier anak ke depannya.

“Kalau untuk anak usia dini, paling penting itu adalah stimulasi dan eksplorasi. Jadi mereka bisa paham. Ketika sudah sekolah dasar, biasanya mereka mulai mengembangkan potensinya,” ujar Erika.

“Habis itu di usia SMP, biasanya sudah mulai kelihatan hasilnya. Tiba-tiba, wah anak ini dari pengalaman dia eksplorasi ketahuan dia jagonya di sini kelamahannya di sini. Jadi sudah mulai bisa dipetakan dengan lebih kongkret,” sambungnya.

Terakhir, Erika berpesan agar orang tua bisa peka sejak anak berada di usia dini. Misalnya ketika anak bermain, coba lah untuk lebih peka terhadap respons dan pilihan-pilihan anak.

“Poin yang paling penting adalah sedari dini itu peka. Pekanya itu dengan observasi kesukaan anak apa. Kalau anak main tuh sukanya main apa sih gitu ya,” tutur Erika.

“Lalu yang penting adalah komunikasi dua arah, sehingga orang tua juga bisa dapat feedback anaknya suka nggak sama kegiatan yang lagi dilakuin. Enjoy enggak,” ucapnya memungkasi. [Antara]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya