Bali - Utusan Khusus Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) Mami Mizutori mengapresiasi fasilitas sistem peringatan dini tsunami yang ditempatkan di kawasan Serangan, Denpasar, Provinsi Bali.
Fasilitas dimaksud berupa sirine, tempat evakuasi sementara (TES), dan rambu yang mengarahkan ke arah evakuasi.
Mami saat hadir di Denpasar pada Sabtu, 23 April 2022, mengapresiasi fasilitas yang ada sebagai bagian dari sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS).
Menurut dia, Indonesia terus mengupayakan untuk memperbaharui alat peringatan dini tsunami.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan tentang sistem peringatan tersebut di hadapan Mami dan Deptui Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati.
Dia mengatakan, saat ini terdapat sembilan sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS) yang dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat.
TEWS yang ada di Bali menjadi back-up system untuk Indonesia Tsunami Early Warning System atau INA-TEWS.
Baca juga:
Mengurangi Dampak Tsunami, Begini Strategi dari Presiden Jokowi
“Kami terus kembangkan teknologi untuk alat peringatan dini tsunami sehingga siap menghadapi berbagai ancaman bencana dengan zero victim,” ujarnya.
Mami mengatakan, harus selalu ada upaya memperbaharui dan memperkuat alat peringatan dini untuk melindungi negara.
Mami Mizutori saat hadir di Denpasar pada Sabtu, 23 April 2022, mengapresiasi fasilitas yang ada sebagai bagian dari sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS). (Foto: BNPB)
Kata dia, dengan alat peringatan dini yang baik dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat.
“Tanpa aksi, early warning system (EWS) menjadi tidak ada gunanya. Mari bersama kita tingkatkan kesadaran global dalam merespons sinyal EWS sehingga masyarakat dapat terlindungi dari ancaman bencana,” tukas Mami.
Kesempatan itu pula, Raditya Jati menunjukkan aplikasi inaRISK kepada Utusan Khusus PBB.
“Aplikasi ini bermanfaat untuk melihat potensi bahaya di sekitar kita,” ujar Raditya sambil memperagakan penggunaan aplikasi kepada Mami.
Tampak pada aplikasi tersebut, kawasan Serangan memiliki potensi ancaman bahaya tsunami dengan kategori sedang hingga tinggi.
Fasilitas TES yang ada di tengah pemukiman warga telah dibangun sejak 2015. TES ini memiliki empat lantai sebagai tempat evakuasi masyarakat setempat ketika terjadi ancaman tsunami.[]