Pilihan Jum'at, 10 Juni 2022 | 11:06

Wajib Dicoba, 5 Minuman Tradisional Berkhasiat untuk Kesehatan  

Lihat Foto Wajib Dicoba, 5 Minuman Tradisional Berkhasiat untuk Kesehatan   Wedang Uwuh dari Bantul, DI Yogyakarta. (Foto: Kemenparekraf)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Salah satu warisan leluhur kita adalah minuman tradisional. Sudah pasti akan menyehatkan karena bahannya bersumber dari alam. 

Berikut ini dirangkum lima jenis minuman tradisional dari Tanah Air yang bisa kamu coba, karena akan disajikan juga bahan dan cara pembuatannya.

1. Teh Talua, Khas Sumatera Barat

Teh Talua ini berkhasiat untuk kesehatan. Menggunakan bahan-bahan yang juga kaya nutrisi. 

Kandungan protein sedikit vitamin C di dalamnya bisa membantu kamu memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. 

Teh Talua dari Sumbar. (Foto: Kemenparekraf)

Bahan yang diperlukan: 2 buah kuning telur ukuran sedang, 2 bungkus teh celup, 2 sendok makan gula, 30 ml susu kental, 1 buah jeruk nipis, 1 sendok makan kayu manis bubuk dan, 500 ml air.

Cara pembuatan Teh Talua:

-Rebus air dengan teh hingga mendidih.

-Kocok kuning telur dan gula dengan cepat hingga mengental.

-Masukkan hasil kocokan kuning telur ke dalam gelas dan tuangkan susu kental sesuai ukuran yang disebutkan tadi.

-Tuangkan air teh yang sudah mendidih ke dalam gelas berisi campuran tadi.

-Tambahkan jeruk nipis dan bubuk kayu manis.

-Teh Talua siap dinikmati selagi panas atau hangat.

2. Wedang Uwuh, Khas Bantul, Yogyakarta

Secara harfiah, wedang uwuh berarti minuman sampah. Tapi jangan merasa risih terlebih dahulu.

Sebab ‘sampah’ di sini diartikan sebagai bahan-bahan seadanya yang bisa digunakan untuk membuat minuman penghangat ini. 

Wedang Uwuh dari DIY. (Foto: Kemenparekraf)

Kandungan rempah yang kaya membuat wedang uwuh memiliki kadar antioksidan yang tinggi dan dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh. 

Bahan untuk membuat wedang uwuh: jahe, cengkeh, daun cengkeh, daun kayu manis kering, daun pala kering, kayu secang, dan gula batu.

Cara membuat wedang uwuh:

-Panggang jahe di bara api, lalu setelah mulai harum geprek jahe tersebut.

-Rebus air hingga mendidih dan masukkan jahe yang sudah digeprek tadi.

-Tunggu beberapa saat, kemudian tambahkan cengkeh, daun cengkeh, daun kayu manis, daun pala dan kayu secang.

-Aduk hingga merata, dan tunggu hingga air rebusan berubah warna menjadi merah.

-Setelah selesai, matikan api, dan tuang ke dalam gelas.

-Wedang uwuh siap dinikmati selagi hangat, tambahkan gula batu untuk membuatnya makin nikmat.

3. Bajigur, Manis, Legit, Hangat, dari Jawa Barat

Jika wedang uwuh dari Bantul memiliki rasa yang ‘pedas’ dan hangat, berbeda dengan Bajigur khas Jawa Barat. 

Minuman yang satu ini didominasi rasa manis dan legit, dan telah mengalami perkembangan resep yang cukup luas. 

Bajigur dari Jawa Barat. (Foto: Kemenparekraf)

Bajigur cocok dikonsumsi malam hari. Biasanya minum Bajigur jadi lebih sedap dengan ditemani camilan seperti pisang atau singkong goreng yang renyah. 

Konon, minuman ini tercipta dari kebiasaan para petani Sunda yang sering membuat minuman dari gula aren sebelum berangkat ke sawah. 

Bahan untuk membuat Bajigur: 1 liter santan kelapa, 150 gram gula aren, 100 gram jahe yang dimemarkan, 2 ruas batang serai yang dimemarkan, 5 daun pandan, 5 cm kayu manis, dan 1 sendok makan kopi bubuk instan.

Cara membuat bajigur:

-Siapkan panci untuk merebus semua bahan.

-Masukkan santan dan aduk perlahan dengan api sedang.

-Masukkan gula aren, jahe, sereh, daun pandan, serta kayu manis.

-Aduk semua bahan hingga tercampur rata.

-Setelah mendidih dan berwarna kecoklatan, masukkan kopi bubuk ke dalam panci dan matikan apinya.

-Aduk rata dan diamkan hingga uap panasnya habis.

-Saring bajigur sebelum dihidangkan.

4. Sarabba, Minuman Tradisional Masyarakat Bugis

Masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan punya minuman tradisional yang menyegarkan, yaitu sarabba. 

Minuman yang memadukan gula aren, jahe, santan, dan kuning telur ini sangat cocok dinikmati di sore hari bersama makanan ringan. 

Tentu tubuh akan merasa hangat setelah minum sarabba. Bahan dan cara membuatnya cukup sederhana.

Sarabba dari Bugis. (Foto: Kemenparekraf)

Bahan untuk sarabba: 800 ml air, 350 gram jahe yang dikupas, 350 gram gula merah yang disisir, ½ sendok teh bubuk kayu manis, ½ sendok teh bubuk pala, ½ sendok teh merica bubuk, 200 ml santan kental, dan 45 gram kuning telur.

Cara membuat sarabba:

-Rebus gula merah pada air mendidih hingga lumer.

-Tambahkan jahe, merica, pala, dan kayu manis, masak hingga aroma harum jahenya muncul.

-Kecilkan api, dan perlahan masukkan santan kental di dalam rebusan tersebut. Aduk perlahan.

-Masukkan ke dalam cangkir dan tambahkan kuning telur di dalamnya, lalu aduk hingga merata.

-Sarabba siap disajikan saat masih hangat.

5. Bir Pletok, Khas Masyarakat Betawi

 Meski namanya bir pletok, minuman tradisional yang satu ini sama sekali tidak mengandung alkohol.

Bir pletok sendiri muncul dari rasa penasaran masyarakat Betawi di era kolonial, yang ingin mencoba anggur yang diminum oleh Belanda. 

Bir Pletok dari Betawi. (Foto: Kemenparekraf)

Karena larangan minuman beralkohol, masyarakat justru menciptakan satu minuman khas, yang hingga kini dikenal luas di komunitas masyarakat Betawi. 

Bahan untuk membuat bir pletok: 250 gram jahe, 3 gram cengkeh, 3 gram pala, 3 gram merica, 3 gram sereh, 3 gram kapulaga, 30 gram kayu manis, 30 gram kayu secang, 7 lembar daun pandan, 6 lembar daun jeruk, dan 1 Kg gula.

Cara membuat bir pletok:

-Geprek jahe, pala, merica, kapulaga, dan sereh secara bersamaan.

-Masukkan ke dalam panci, lalu panaskan dengan api sedang.

-Tambahkan bahan lainnya ke dalam panci tersebut, daun pandan, kayu secang, kayu manis, dan gula, kemudian aduk hingga rata.

-Biarkan mendidih dengan api kecil, kurang lebih 20 sampai 25 menit.

-Sajikan selagi hangat.

Oke, selamat membuat dan menikmati minuman tradisi dan menyehatkan dari bumi Tanah Air. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya