Aceh Barat Daya - Kondisi muara sungai di Desa Padang Panjang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh kian menyempit dan dangkal.
Akibatnya, pemukiman warga kerap tergenang banjir saat hujan deras. Selain itu, juga tidak bisa dilintasi para nelayan untuk memarkirkan boat atau perahu di muara tersebut.
Ternyata, kondisi seperti ini sudah bertahun-tahun terjadi. Pendangkalan muara di kawasan ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir luapan.
"Kami sangat berharap adanya penanganan dari Pemerintah berupa pengerukan sedimen di mulut Muara dan pemasangan breakwater (tanggul pemecah ombak) di sepanjang bibir pantai Desa Padang Panjang ini," kata Jamil, warga setempat, Selasa, 6 September 2022.
Ketika musim pasang, lanjut dia, air meluap ke pemukiman penduduk serta tambak dan areal persawahan warga.
"Imbasnya gagal panen padi dan panen udang. Kondisi ini tentu sangat merugikan petani di sini," ujarnya.
Jamil bersama warga lain sangat berharap langkah cepat dari Pemkab Abdya dan Pemerintah Aceh dalam melakukan penanganan berupa pengerukan dan pembangunan breakwater di sepanjang bibir pantai.
Dia berpandangan, cuma dengan cara itu luapan di daerah tersebut bisa diatasi. Jika kondisi ini terus dibiarkan, sambungnya, petani akan terus mengalami kerugian akibat tambak dan lahan persawahannya tergenang banjir.
"Kita berharap semoga cepat ditanggapi," katanya.
Sementara, Kepala Desa Padang Panjang, Nazar membenarkan apa yang dikeluhkan warganya.
Ia mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut hanya ada dua solusi, yakni pengerukan mulut muara dan pemasangan breakwater.
"Sebab akibat pemasangan breakwater yang tidak tuntas menyebabkan air dengan mudah meluap saat terjadinya pasang purnama. Karena itu kita berharap agar pembangunan breakwater tersebut dilanjutkan serta segera dilakukan pengerukan di daerah mulut muara tersebut," ucap Nazar.[]