News Minggu, 05 Desember 2021 | 15:12

Tim SAR Gabungan Bentuk Tiga Unit Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru

Lihat Foto Tim SAR Gabungan Bentuk Tiga Unit Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Apel tim SAR gabungan di Lumajang Minggu, 5 Desember 2021. (ANTARA/HO-SAR Surabaya/pri)

Lumajang - Tim pencarian dan pertolongan atau SAR gabungan membentuk tiga unit pencarian korban yang tertimbun abu vulkanik akibat awan panas Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna menyebut bahwa saat ini ada tiga unit pencarian yang dibentuk untuk mengevakuasi korban erupsi gunung tersebut.

Dia mengatakan, tiga tim itu sudah menerima arahan melalui apel personel tim SAR gabungan yang dipimpin oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.

"Unit Pencarian 1 melaksanakan pencarian di Desa Kajar Kuning dan Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang," kata Wayang seperti dikutip Antara, Minggu, 5 Desember 2021.

Dia menyampaikan, unit pencarian 1 juga disiagakan di pos komando (posko) Induk yang nantinya dapat dikerahkan sewaktu-waktu jika diperlukan.

"Unit pencarian 2 dan 3 melaksanakan pencarian di area Kebondeli, Candipuro, Lumajang," ujarnya.

Lebih lanjut, dia merinci pihak-pihak yang ikut terlibat dalam upaya pencarian korban di antaranya dari Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer 0821 Lumajang dan Kepolisian Resor Lumajang.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Lumajang, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan Lumajang, Potensi SAR Jember dan Lumajang dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.

Sabtu sore, 4 Desember 2021, Gunung Semeru mengeluarkan asap panas dan menimbulkan hujan abu ke daerah di sekitarnya.

Warga yang tinggal di perkampungan di sekitar gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu mengungsi untuk menghindari dampak guguran awan panasnya.

"Dalam proses pencarian ini, tiap personel tim SAR gabungan dilengkapi dengan sejumlah alat pelindung diri, di antaranya kacamata keselamatan, masker, sepatu keselamatan dan lain-lain," ucap Wayan.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan bahwa peristiwa di Gunung Semeru hingga Minggu pukul 09.20 WIB telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

Menurut siaran pers BNPB, dua orang dari 13 orang yang meninggal dunia berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Letusan Gunung Semeru juga menyebabkan puluhan orang terluka dan harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.

Juga berdasarkan data BNPB, sebanyak 41 orang yang terluka telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal dan kemudian dirujuk ke RSUD Haryoto dan Rumah Sakit Bhayangkara.

Kemudian, ada 40 orang yang dirawat di Puskesmas Pasirian, tujuh orang di Puskesmas Candipuro, serta sepuluh orang di Puskesmas Penanggal.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya