News Jum'at, 24 Desember 2021 | 18:12

Presiden Jokowi Ingin Bertemu Mantan KKB yang Kembali ke Pangkuan NKRI

Lihat Foto Presiden Jokowi Ingin Bertemu Mantan KKB yang Kembali ke Pangkuan NKRI Presiden Jokowi saat menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun ke-7 PSI. (foto: YouTube Partai Solidaritas Indonesia).
Editor: Rio Anthony

Papua - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, Presiden Jokowi berencana menemui langsung mantan anggota teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sudah kembali ke pangkuan NKRI.

Presiden Jokowi kata Fakhiri ingin merangkul mantan anggota KKB tersebut untuk bersama-sama membangun Papua.

"Presiden beberapa waktu lalu menyatakan bersedia menemui mantan anggota KKB yang sudah sadar dan ingin bersama saudaranya membangun daerah," ujar Fakhiri seperti dikutip dari Antara, Jumat 24 Desember 2021.

Fakhiri mengungkapkan, mantan anggota KKB yang bisa bertemu Jokowi yakni yang sudah benar-benar tidak mengulangi perbuatannya, yakni tidak melakukan aksi teror.

"Namun mereka atau mantan KKB itu harus benar-benar tidak lagi menebar aksi teror bersenjata," tuturnya.

Selain itu, Fakhiri mengaku telah meminta tokoh agama turut mengambil peran dalam memberikan pemahaman kepada KKB. Dia ingin anggota teroris KKB tidak lagi mengganggu warga dan aparat keamanan.

"Peran tokoh agama sangat penting karena kelompok yang belum sepaham dengan kita, bila terus didekati, saya yakin suatu saat mereka akan sadar, apalagi Polda Papua membuat terobosan dengan merekrut 2.000 bintara melalui Program Bintara Noken, yang dibiayai melalui Dana Otonomi Khusus," terang Fakhiri.

Saat ini, dari 2.000 calon bintara itu, telah dilantik sebanyak 1.998 orang yang nantinya ditugaskan di daerah asal mereka atau Polres di mana mereka mendaftar.

Untuk dua siswa bintara polisi yang tidak dilantik itu, seorang di antaranya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jambi.

"Kehadiran Bintara Noken diharapkan menjadi jembatan yang akan membuat keluarga mereka yang selama ini masih berseberangan mau kembali ke pangkuan NKRI dan meletakkan senjatanya, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan," harap Fakhiri. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya