Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212, Slamet Maarif mengaku tidak kaget apabila Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dilibatkan dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Terlebih, jika Komisaris Utama PT Pertamina itu dipilih menjadi Kepala Otorita IKN.
"Enggak kaget kami, (jika misalnya Ahok dipilih jadi pimpinan IKN Nusantara)," kata Slamet saat dihubungi wartawan, Rabu, 19 Januari 2022.
PA 212, ujar Slamet, sudah membaca kedekatan antara Presiden Jokowi dengan Ahok. Sehingga, Ahok disinyalir bakal dilibatkan dalam proyek IKN tersebut.
"Kami kan membaca kedekatan pak Jokowi dengan Ahok sudah lama, jadi prediksi kami juga Ahok akan diberi ruang dan posisi dalam ibu kota baru itu," ucapnya.
Lebih lanjut, Slamet mengatakan PA 212 sendiri masih tegas sikapnya untuk menolak proyek pemindahan IKN tersebut. Terlebih, menurutnya, proyek pemindahan IKN ini dilakukan di masa pandemi Covid-19.
"Kan kami dari awal menolak kelanjutan ibu kota baru karena kondisi pandemi kan lebih baik dialihkan untuk kepentingan rakyat banyak dan membayar utang negara. Indikasi oligarki main dan ambil keuntungan kan nyolok mata," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara. Niat itu telah disahkan melalui Undang-Undang IKN.
IKN Nusantara tidak akan dipimpin oleh kepala daerah, melainkan oleh otorita. Kepala Otorita IKN Nusantara adalah pejabat setingkat menteri yang dipilih presiden untuk menjabat selama lima tahun.
Sejumlah nama kandidat pernah disebut Jokowi pada Maret 2020. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Bambang Brodjonegoro, Tumiyono, serta Azwar Anas. []