Samarinda – Kongres Nasional ke-39 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang berlangsung di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi momentum penting dalam transisi kepemimpinan dan arah strategis organisasi.
Salah satu calon Ketua Umum, Fawer Sihite, tampil dengan membawa visi besar “Kolaborasi Berkelanjutan untuk Kebangkitan GMKI”.
Dalam sesi konsolidasi kader pada Sabtu, 24 Mei 2025, Fawer menegaskan pentingnya memperkuat semangat kebersamaan yang menjadi ruh utama dalam gerakan ini.
Ia mengutip semboyan organisasi, Ut Omnes Unum Sint — “Supaya Mereka Semua Menjadi Satu” — sebagai pijakan moral dan strategi organisasi ke depan.
“Kita butuh GMKI yang tidak hanya bergerak, tapi juga bersatu dalam arah dan tujuan. Ut Omnes Unum Sint bukan hanya semboyan, tapi amanat spiritual dan strategi gerakan,” ujar Fawer di hadapan peserta kongres.
Fawer juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2022–2024 yang telah menyelesaikan tugas pelayanan dalam dinamika organisasi.
Ia menilai kontribusi pengurus selama dua tahun terakhir menjadi bagian penting dalam sejarah perjalanan GMKI.
“Terima kasih kepada seluruh jajaran Pengurus Pusat GMKI 2022–2024. Kalian telah menjalani pelayanan dalam suka dan duka, dalam dinamika dan tantangan yang nyata. Pelayanan boleh berakhir, namun semangat pengabdian tidak akan pernah padam,” ucapnya.
Dalam pencalonannya, Fawer mengusung sejumlah program prioritas yang menargetkan penguatan kapasitas kader dan relevansi gerakan di tengah perubahan zaman.
Beberapa program unggulannya meliputi: Kaderisasi Berkelanjutan, Beasiswa untuk Kader, Penguatan Sekretariat, Pemetaan Kader, Advokasi Sosial, Eco Teologi, Sekolah Demokrasi, Forum Konsolidasi, Inkubasi Bisnis Kader, Riset Strategis, dan Penguatan Media Internal.
Kongres GMKI kali ini juga dianggap sebagai kebangkitan semangat kolektif untuk menjadikan GMKI sebagai kekuatan moral dan intelektual yang aktif di tengah gereja, kampus, dan masyarakat.
Fawer berharap seluruh kader GMKI dari Sabang sampai Merauke dapat merapatkan barisan untuk membangun gerakan yang inklusif dan transformatif.
“Saatnya kita bangkit bersama. Kita satu dalam iman, satu dalam visi, dan satu dalam perjuangan. GMKI harus menjadi rumah besar bagi seluruh kader yang rindu melayani dengan cinta, kerja, dan kesetiaan,” pungkas Fawer.[]
