Aceh Barat Daya - Pemilihan Kepala Desa Panto Cut, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bakal kembali memanas, karena Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) kembali menggugurkan salah satu bakal calon (Balon).
Padahal, setelah dua kali dilakukan unjuk rasa oleh warga, baik di kantor desa maupun di kantor camat sudah didapati keputusan bersama, yakni Balon yang didukung warga itu kembali masuk daftar calon bersama lima nama lainnya.
Namun, hari ini keputusan itu sudah tidak berlaku, hal ini karena P2K kembali menggugurkan Balon bernama Khairul Reza yang kemarin sempat masuk daftar dan memegang nomor urut terakhir atau nomor urut 5.
Keputusan ini tentu akan mengundang kembali terjadinya konflik antar warga pendukung Balon yang digugurkan dengan pihak P2K desa setempat. Apalagi, sebelumnya warga sudah melakukan dua kali unjuk rasa atas keputusan yang sama.
Pj Kades Panto Cut Zikri Yus membenarkan bahwa Balon bernama Khairul Reza kembali digugurkan oleh pihak P2K, walau sebelumnya sudah disepakati masuk daftar calon.
"Saat rapat kemarin bersama Muspika di kantor camat bahwa semua calon harus diloloskan. Hari ini sudah berbeda, P2K kembali mengugurkan Balon bernama Khairul Reza," Kata Zikri Yus kepada wartawan di Abdya, Minggu, 13 Februari 2022.
Dia mengaku bingung dengan keputusan seperti bunglon atau berubah-ubah ini. Dia menyayangkan hal ini kembali dilakukan. Sebab, dapat memicu konflik lagi di tengah masyarakat.
"Tentu ini akan memicu warga kembali melakukan aksi, apalagi berkas Balon itu sudah lengkap. Kita tentu tidak mengharapkan adanya huru-hara. Semua mengharapkan ketentraman," ucapnya.
Sebelumnya, massa Balon Kepala Desa (Kades) Panto Cut, Kecamatan Kuala Batee Abdya merasa dizalimi oleh P2K karena menggugurkan jagoannya tanpa sebab.
Merasa sudah dizalimi, puluhan masyarakat kemudian melakukan aksi protes ke kantor Kades, pada Jumat malam, 11 Februari 2022. Aksi ini tidak selesai, hasil musyawarah dengan pihak terkait disepakati dibahas di kantor camat setempat.
Pada Sabtu, 12 Februari 2022, puluhan warga mendatangi kantor camat. Tidak hanya para bapak-bapak, rombongan massa juga dipadati oleh para ibu-ibu yang juga merasa dizalimi karena kandidatnya digugurkan.
Massa ini merupakan pendukung Balon Kades bernama Khairul Reza. Khairul Reza digugurkan oleh P2K setempat, sehingga malam itu dia tidak mendapat nomor urut Balon padahal berkas pendaftarannya sudah dilengkapi.
"Kami datang untuk mencari solusi mengapa P2K mendiskualifikasi Khairul Reza untuk mencalonkan diri sebagai Kades," kata Hasbullah salah satu massa.
Dia berujar, jagoannya itu padahal sudah melengkapi semua administrasi yang disyaratkan untuk mendaftar. Namun pihak P2K malah menggugurkan. Tidak ada alasan jelas atau pemberitauan kepada Balon sehingga membuat warga geram dan merasa dizalimi.
"Ini aneh, kami tahu bahwa saudara kami ini sudah melengkapi administrasi pencalonan, tapi P2K tetap mengugurkannya tanpa menyampaikan alasannya," ucapnya. []