Jakarta - CEO Spotify Daniel Ek turut mengecam ucapan bermuatan rasisme yang dilontarkan Joe Rogan dalam sejumlah episode siniarnya, meski sang podcaster sudah meminta maaf atas perkara tersebut.
Laman Reuters melaporkan, pernyataan Daniel Ek ditulis dalam sebuah memo kepada karyawannya pada Minggu, 6 Februari waktu setempat. Pernyataan itu muncul setelah Rogan mengeluarkan permintaan maaf untuk kedua kalinya dalam sepekan.
Sebelumnya, sejumlah episode podcast The Joe Rogan Experience telah dihapus dari Spotify. Daniel Ek mengatakan penghapusan itu merupakan keputusan Rogan setelah berdiskusi dengan platform musik tersebut.
Meski demikian, Ek menegaskan kembali pendiriannya mengenai kebijakan moderasi konten Spotify.
Ia mengatakan dirinya yakin perusahaan harus memiliki batasan yang jelas seputar konten yang dipublikasikan, namun ia juga mencatat bahwa membungkam apa yang disuarakan Rogan bukanlah solusi.
"Sementara saya sangat mengutuk apa yang Joe katakan... Saya ingin membuat satu poin sangat jelas, saya tidak percaya bahwa membungkam Joe adalah jawabannya," kata Daniel Ek, dikutip Opsi pada Selasa, 8 Februari 2022.
Joe Rogan. (Foto: Instagram/joerogan)
Dalam permintaan maafnya, Joe Rogan mengatakan video kompilasi berisi ucapan rasisnya yang kini beredar telah membuatnya muak. Ia berharap dia bisa menarik ujaran kasarnya itu kembali.
Joe Rogan sendiri juga telah menimbulkan kontroversi atas pandangannya mengenai vaksin Covid-19, pandemi, dan mandat pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus.
Penyanyi-penulis lagu terkemuka termasuk Neil Young dan Joni Mitchell memutuskan untuk menghapus musik mereka dari Spotify sebagai protes atas kesalahan informasi virus corona yang disiarkan di platform tersebut.
Reaksi terhadap kesalahan informasi Covid-19 di Spotify itu telah menyebabkan nilai pasarnya turun lebih dari 2 miliar dolar AS pada pekan lalu.
Baca juga: Video Kompilasi Ujaran Rasisme di Podcast Viral, Joe Rogan Minta Maaf
Baca juga: Simon Leviev Diblokir Tinder dan Menghilang dari Instagram
Spotify juga mengatakan pihaknya akan menambahkan penasihat konten untuk setiap episode dengan diskusi tentang Covid-19. []
