Jakarta - Kasus kematian Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J membetot perhatian publik.
Sejumlah pengacara kondang yang kebetulan orang Batak memberi perhatian khusus dengan kasus yang menimpa keluarga Hutabarat tersebut.
Keluarga Hutabarat di Jambi pun sudah menunjuk tim kuasa hukum untuk mendampingi mereka dalam menuntut keadilan atas kematian ajudan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut.
Mereka di antaranya, Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan.
Di luar itu, sejumlah advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan atau TAMPAK, yang mayoritas orang Batak juga memberikan atensi atas kasus ini.
Mereka di antaranya, Saor Siagian, Judianto Simanjuntak, Sandi E Situngkir, Ridwan Darmawan, Haposan Situmorang, Roy JM Pohan, Mangapul Silalahi.
Dr. Fernando Silalahi, Gabe Maruli Sinaga, Maruli M Purba, Adrianus Parulian Sihite, Salmon Siagian, Ade Adriansyah, Halomoan Sianturi, Sungguh Raya Sinaga, dan Sabar Daniel Hutahaean.
Koordinator TAMPAK adalah Roberth Keytimu.
Pada Senin, 18 Juli 2022, TAMPAK sudah menerbitkan pernyataan sikap atas kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat.
Baca juga:
Komnas HAM Bakal Datangi Rumah Ferdy Sambo, TKP Penembakan Brigadir J
Di antaranya mendorong Polri mengusut tuntas peristiwa kematian Brigadir Yosua Hutabarat secara profesional dan transparan.
Mendesak Kapolri agar menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo guna mencegah konflik interest dalam penanganan kasus ini.
Memberikan kesempatan tim khusus bekerja secara maksimal. Tujuannya supaya penanganan kasus ini berjalan dengan efektif.
Terakhir, mendesak Polri membuka rekaman CCTV dan melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua Hutabarat.
Diketahui, almarhum Brigadir Yosua Hutabarat sudah dimakamkan di Jambi pada 11 Juli 2022.
Pemakaman dilakukan tiga hari setelah peristiwa yang merenggut nyawanya di rumah dinas Kadiv Propam di Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022.
Pemakaman dilakukan tanpa penghormatan layaknya seorang personel kepolisian meninggal dunia.
Ibu Brigadir Yosua adalah Rosti boru Simanjuntak. Ayahnya bernama Samuel Hutabarat. Saat meninggal dunia, Brigadir Yosua berumur 28 tahun.[]