News Selasa, 29 Oktober 2024 | 14:10

Di Tengah Kasus Mafia BBM, Kapolda NTT Sebut Karier Ipda Rudy Soik di Tangan Sendiri

Lihat Foto Di Tengah Kasus Mafia BBM, Kapolda NTT Sebut Karier Ipda Rudy Soik di Tangan Sendiri Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga dan Rudy Soik

Jakarta - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, memberikan pernyataan yang tak terduga mengenai pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) Ipda Rudy Soik.

Di depan Komisi III DPR RI, Daniel mengungkapkan bahwa nasib karier Ipda Rudy di Polri sebenarnya bergantung pada dirinya sendiri.

Pernyataan ini dilontarkan pada momen emosional setelah rapat dengar pendapat terkait dugaan mafia BBM di NTT, yang menyeret Rudy dalam polemik ini.

Di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024, usai rapat, Daniel dan Rudy Soik bertatap muka dalam suasana penuh haru.

Dengan gaya paternalistik, Daniel berkata kepada Rudy bahwa kariernya adalah tanggung jawab pribadinya.

"Anak ayam ini ada di tanganmu, kalau itu mati, terserah kau, kalau hidup, terserah kau. Kamu yang harus menentukan atas kariermu sendiri," kata Daniel sembari menatap Rudy.

Daniel juga sempat mengelus kepala Rudy dengan lembut, menunjukkan kepedulian mendalam kepada perwira yang pernah berada di bawah arahannya.

"Saya sayang sama kamu, Rudy. Saya ingin kamu tetap menjadi anggota polisi yang baik, berikan informasi yang baik tentang apa pun, baik itu TPPO maupun BBM," tambahnya.

Daniel berharap, dengan sikap yang lebih baik, Rudy bisa memperbaiki karier dan memberi manfaat lebih banyak bagi kepolisian dan masyarakat.

Dia menegaskan bahwa sebagai mantan pimpinan, ia masih menganggap Rudy sebagai “anak” meski hubungan profesional mereka tengah diuji.

Pernyataan ini menimbulkan berbagai reaksi di antara anggota Komisi III DPR RI, yang sempat mempertanyakan seberapa dalam keterlibatan Rudy dalam jaringan mafia BBM.

Di sisi lain, Daniel bersikeras bahwa aturan Polri tetap menjadi landasan utama, namun ia berharap Rudy dapat memilih jalan yang lebih baik.

"Jadi aturan yang ada itu tetap tidak bisa mundur, Rudy. Kita harus sama-sama lebih baik. Ini bukan sekedar nasib, tapi perjalanan yang masih bisa kamu atur," ujar Daniel kepada awak media usai pertemuan tersebut.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya