Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berpendapat, gelombang demonstrasi mahasiswa di berbagai daerah yang terjadi belakangan ini tenggelam esensinya lantaran ada kasus pengeroyokan terhadap pegiat sosial media (Sosmed) Ade Armando pada aksi 11 April 2022 di Gedung DPR, Jakarta.
Din menuturkan, munculnya gelombang aksi unjuk rasa oleh mahasiswa beberapa hari terakhir ini merupakan fenomena yang lumrah. Sebab, mereka tetap kritis menyikapi ketidakwajaran situasi di dalam negeri seperti sekarang ini.
Mulai dari isu perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo atau penundaan Pemilu 2024, kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga BBM, hingga mega proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Baca juga: Debat Lawan Mahasiswa, Luhut Binsar Pandjaitan Ogah Buka Big Data
Kendati demikian, Din melihat ada perbedaan sikap penerimaan penyuaraan aspirasi di Indonesia dan luar negeri.
"Di banyak tempat di luar negeri ada 5-10 orang berdiri dengan aspirasi itu langsung diperhatikan," katanya seusai mengisi ceramah di Masjid UGM, Sleman, Selasa malam, 12 April 2022.
"Kita, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu enggak didengar, tapi nyaris menjadi sebuah konflik politik antagonisme," kata Din melanjutkan.
Baca juga: Luhut Siap Patuhi Perintah Jokowi: Tak Bicarakan Tunda Pemilu 3 Periode
Sekalipun dengan kondisi macam itu, masih ada potensi esensi dari aspirasi rakyat tenggelam oleh isu lainnya seperti halnya dalam kasus pengeroyokan Ade Armando.
"Dan apalagi nanti jika ada kejadian-kejadian seperti kemarin ya, esensi demonya menjadi tenggelam. Saya lihat berita hari ini kurang mengemukakan aspirasi mahasiswa. Tapi kasus (pengeroyokan) Ade Armando yang menghiasi headline di TV maupun di media-media sosial," ucapnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan ini sejumlah mahasiswa di berbagai daerah mulai turun ke jalan atas kerisauan dengan adanya wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi ataupun penundaan Pemilu 2024 dan berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat.
Saat ada aksi 11 April di depan DPR, Ade Armando dibuat babak belur oleh sejumlah massa. Bahkan, pembawa acara Cokro TV itu nyaris ditelanjangi. Kasus tersebut saat ini sedang didalami oleh pihak kepolisian. []