Abdya - Sang Surya yang baru saja melewati puncak gunung, sempurna menerangi bumi pagi itu. Sinarnya membuat bulir-bulir embun di dedaunan dan ilalang di jalan menuju Lapangan Bola Kaki, Desa Kaye Aceh, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, perlahan mulai hilang.
Lalu-lalang kendaraan para petani Desa Kaye Aceh dan Desa Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil yang melintas menuju lapangan bola kaki itu, ikut mengusik embun di dedaunan, hingga akhirnya hilang tidak berbekas.
Namun tidak dengan raut wajah para petani. Mereka terlihat ceria beranjak dari rumah dengan mengendarai motor hingga satu per satu masuk dalam barisan di lapangan bola kaki untuk mengikuti pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-114 Kodim 0110 Abdya pada Selasa, 26 Juli 2022 pagi.
Barisan kendaraan roda dua berbagai merek, roda empat, dan seterusnya berbaris rapi di belakang tenda para unsur pimpinan, para pejabat, dan warga lainnya. Sebagian masyarakat dan anggota TNI terlihat berbaris penuh semangat.
Keceriaan petani itu bukan tanpa alasan. Hari itu merupakan hari bersejarah. Bisa jadi cerita ke generasi berikutnya, sebab menjadi awal berhenti memikul hasil panen di punggung, membawanya dari kebun di pegunungan untuk dipasarkan di kota kabupaten.
Lewat tangan penjaga kedaulatan NKRI melalui program TMMD Reguler ke-114 Kodim 0110 Aceh Barat Daya, akses menuju perkebunan masyarakat pun dibuka.
Lewat program ini, para petani yang sudah menginjak usia tua, tidak lagi harus memikul dan berjalan kaki dari kebun di puncak gunung ke perkampungan yang jaraknya sangat menyita keringat, dengan medan terjal yang harus dilalui.
Dandim 0110 Abdya Letkol Inf Roqich Hariadi terlihat begitu gagah saat tiba di lapangan. Komandan Kodim ini menyambut kedatangan Bupati Abdya Akmal Ibrahim serta wakil Muslizar.
Dandim menyalami keduanya, juga Kapolres AKBP Dhani Catra Nugraha, Ketua DPRK Nurdianto, dan sejumlah pejabat di Pemkab Abdya, serta unsur terkait lainnya yang satu per satu tiba.
Tahapan demi tahapan seremonial pembukaan kegiatan berlangsung di bawah cuaca yang sangat mendukung. Matahari perlahan terus membumbung tinggi, panasnya mulai terasa, namun tidak membuat semangat para petani runtuh.
Mereka tetap sigap berdiri di barisan dengan masker penutup mulut dan hidung. Penat dan panasnya sang surya tidak menjadi pembunuh semangat.
Terbukanya akses menuju perkebunan mereka di lereng gunung, menjadi mimpi yang diinginkan menjadi kenyataan. Dan itu akan terwujud dan berawal dari upacara itu. Doa mereka diijabah oleh Yang Maha Esa lewat TMMD Reguler ke-114 yang mengusung tema `TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI`.
Sasaran kegiatan yang sesuai harapan, menjadi pemicu kalimat terima kasih ya Allah, terima kasih telah mengabulkan doa kami lewat TNI kami. Juga dengan ucapan yang sama kepada Pemerintah Kabupaten Abdya di bawah kepemimpinan Akmal Ibrahim-Muslizar karena sinergi yang luar biasa antara Pemkab Abdya dengan TNI lewat program TMMD ini.
Laporan panitia tentang fokus kegiatan merupakan kalimat-kalimat yang ditunggu-tunggu petani saat kegiatan pembukaan TMMD berlangsung. Raut wajah tegang terlihat saat bait demi bait kata terlontar dalam laporan.
Mereka sangat berharap akses menuju kebun masuk program TMMD. Mereka sudah lelah memikul hasil panen di pundak dan berjalan kaki melewati gunung terjal untuk sampai ke pedesaan dan mencicipi hasil keringatnya.
Punggung mereka lelah untuk itu. Kaki yang dihiasi bekas goresan ranting tidak berhenti bergerak hanya karena itu. Kewajiban menghidupi keluarga membuat dua kaki itu terus melangkah untuk senyum indah istri tercinta dan sang buah hati.
Dan akhirnya, benar saja keringat yang mengalir di wajah terbayar. Panitia pembukaan dengan gamblang mengatakan, sasaran fisik fokus, yakni pembukaan badan jalan ruas l dengan panjang 2.180 meter dan lebar 8 meter.
Petani gembira saat mendengarnya. Mereka tersenyum walau mulutnya tertutup masker yang digunakan untuk pencegahan Covid-19 yang melanda dunia.
Panitia kembali mengumumkan soal kegiatan lain, yakni pembukaan badan jalan ruas ll dengan panjang 380 meter dengan lebar 8 meter.
Komandan Kodim Abdya Letkol Inf Roqich Hariadi saat menyerahkan dokumen kegiatan TMMD kepada Bupati Abdya Akmal Ibrahim didampingi Waki Muslizar (Foto: Opsi/Syamsurizal)
Selanjutnya, peningkatan badan jalan dengan panjang 2.180 meter dengan lebar 5 meter. Gorong-gorong juga dibuat sebanyak dua unit. Seterusnya dibuat lagi satu unit jembatan darurat serta talud sepanjang 25,75 meter.
Laporan panitia usai. Mata petani terlihat berkaca-kaca. Mereka bingung bagaimana meluapkan rasa senang itu.
Bagi mereka, ini tidak terbayang sebelumnya. Tentu butuh anggaran yang cukup besar untuk membuka akses ke perkebunan mereka dan itu hanya dalam mimpi dapat terwujud. Namun kini itu bukan khayalan lagi.
Dalam waktu 30 hari ke depan atau terhitung 26 Juli 2022 sampai 24 Agustus 2022 mendatang, akses menuju kebun para pahlawan keluarga ini akan dibuka.
Bapak-bapak TNI Kodim 0110 Abdya dipastikan bakal mandi keringat untuk tercapai target dengan waktu yang singkat selama berjalannya TMMD untuk bakti tanpa pamrih itu.
Masyarakat Desa Kaye Aceh dan Desa Suka Damai di Kecamatan Lembah Sabil menjadi dua desa yang berada di titik nol awal kegiatan yang merasakan dampak dari program ini.
Respons positif adalah hal yang ditunjukkan warga atas kesibukan bapak-bapak TNI di desanya. Mereka mendukung kegiatan itu. Mereka mendoakan keselamatan dan kemudahan bagi personel yang bekerja.
Petani Kaye Aceh: Allah yang Membalasnya
Baju putih yang dikenakan Rizwan, salah satu petani asal Desa Kaye Aceh sudah berubah warna menjadi abu-abu. Cipratan oli bekas dan lumpur merubah warna baju dan celana yang dikenakannya, Minggu, 31 Juli 2022 siang.
Sebatang rokok di tangan menemaninya bersantai sejenak seraya menyaksikan operator alat berat mengeruk dan mendatarkan tanah agar bisa dilalui para petani.
Rizwan, salah seorang petani Desa Kaye Aceh, Kecamatan, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh. (Foto: Opsi/Syamsurizal)
Dia berteduh di bawah pohon rindang di pinggir badan jalan yang sedang dikerjakan, melepas penat sesaat sebelum kembali melanjutkan aktivitas di kebunnya.
"Istirahat sebentar capek bapak. Tadi habis bersih kebun," kata Rizwan saat Opsi menyapa.
Dia mengaku bersyukur di usianya yang sudah 60 tahun Allah memberinya kemudahan, yakni dengan dibukanya akses menuju kebun tempat dia mencari nafkah untuk keluarga.
Dia tidak malu berkali-kali mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa. Dia berterima kasih kepada TNI dan pihak terkait yang sudah menaruh perhatian terhadap petani desanya.
"Ini adalah kuasa Allah. Allah memberi kami kemudahan lewat pemikiran dan tangan TNI," kata dia berwajah serius.
Rizwan saat mengobrol dengan Opsi tidak sungkan menceritakan bagaimana selama 10 tahun dirinya dan puluhan petani lainnya menggendong hasil panen di punggung. Mereka melalui medan yang terjal dan curam untuk menuju ke desa karena akses tidak ada.
"Setiap panen kami gendong di punggung. Jalan ini hanya jalan setapak, kalau meleset nyawa melayang," kata Rizwan berkisah.
Dia mengatakan, sedikitnya ada lebih dari 50 petani yang akan menikmati akses ini. Selain itu, dengan adanya akses ini tidak menutup kemungkinan akan banyak warga lain yang mulai membuka lahan baru dan menjadi mata pencaharian sehingga dapat memperkecil angka pengangguran dan mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Banyak yang menelantarkan lahan mereka sebab akses tidak ada. Sekarang dengan adanya akses ini pasti banyak warga yang mulai menggarap lagi ladang mereka," katanya, seraya mengisap dalam-dalam rokok yang terselip di bibir dan mengeluarkan asapnya lewat mulut.
Dia sempat tertegun sejenak ketika Opsi bertanya apa kata-kata yang ingin diutarakannya kepada pihak TNI.
Ini dijawabnya dengan kalimat, "hanya Allah yang mampu membalas kebaikan TNI, sedangkan kami hanya mampu memberi mereka doa keselamatan dan kesehatan. Terima kasih bapak TNI, terima kasih bapak Kodim 0110 Abdya. Hanya Allah yang mampu membalasnya," tutupnya, seraya berpamitan untuk lanjut beraktivitas di kebunnya.
Saumi: Hanya Doa yang Mampu Saya Berikan untuk Bapak TNI
Wanita paruh baya bernama Saumi baru saja menanggalkan mukenanya. Dia baru saja berkomunikasi dengan Allah lewat salat.
Wanita ini warga Desa Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil. Opsi menyapa janda ini saat dia baru saja melaksanakan salat Ashar.
Rumah janda miskin yang sedang direhab dari anggaran program TMMD Kodim 0110 Abdya. (Foto: Opsi/Syamsurizal)
Meski sudah tua, dia terlihat masih gesit. Dia menjalani hidup di masa tua dengan semangat dan taat dalam beribadah.
Dia salah seorang wanita tangguh di dunia. Allah masih memberikan kesehatan dan tubuh yang sempurna walau sudah mencicipi asam manisnya hidup selama 82 tahun.
"Ayo duduk dulu. Maaf seadanya. Ini rumah nenek sedang dikerjakan bapak TNI," kata Saumi saat Opsi menyapanya, Minggu, 31 Juli 2022 sore.
Saumi merupakan janda yang mendapat perhatian dari program TMMD Reguler ke-114 Tahun 2022 Kodim 0110 Abdya. Rumahnya yang tidak layak huni dibedah menjadi rumah permanen.
"Alhamdulillah, bapak tentara sudah mau memperhatikan nenek," ujar Saumi seraya membenarkan jilbab yang dia kenakan.
Saumi berkisah, rumah ini digunakannya untuk beribadah. Banyak aktivitas keagamaan yang dia kerjakan, seperti salat dan mengajari anak-anak mengaji walau dalam keadaan memprihatinkan.
"Nenek juga mengajarkan anak-anak mengaji, dari pada nenek hanya duduk saja kan lebih baik digunakan waktu untuk hal yang baik," sebut dia.
Dia tidak tahu harus berujar apa untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Allah dan pihak TNI yang sudah mau memperhatikannya. Namun, ada doa yang dia panjatkan ketika kedua tangannya diangkat usai salat.
Dia mengaku saat berinteraksi lewat doa dengan Yang Maha Kuasa, dia kerap menyelipkan doa untuk bapak-bapak TNI dan pemerintah Abdya agar selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa dan terus dilimpahkan rahmat dan hidayah.
"Hanya doa yang bisa nenek berikan, semoga Allah memberikan berkahnya untuk TNI dan Pemkab Abdya," katanya seraya berpamitan hendak ke sebuah acara.
Komandan Kodim Abdya: Kami Bekerja Ikhlas untuk Masyarakat
Mobil yang digunakan Komandan Kodim 0110 Aceh Barat Daya, Letkol Inf Roqich Hariadi sekaligus Dansatgas TMMD melintas ke arah posko utama di Desa Kayee Aceh, Kecamatan Lembah Sabil pada Minggu, 31 Juli 2022 sore.
Sejumlah wartawan kemudian mengekornya dengan tujuan ingin mendapat tanggapan terkait proses TMMD yang saat itu sedang berjalan di dua desa, yakni Desa Kaye Aceh dan Desa Suka Damai.
Penampakan jalan baru yang sedang dikerjakan oleh TNI di pegunungan Desa Kaye Aceh tembus ke Desa Suka Damai Kecamatan Lembah Sabil. (Foto: Opsi/Syamsurizal)
"Ayo mampir," kata Letkol Inf Roqich Hariadi saat tiba di posko utama dan melihat sejumlah wartawan mengikutinya.
Dandim Abdya ini dikenal sebagai sosok yang tegas, namun humoris. Dia dekat dengan wartawan di mana saja bertugas. Hari itu Dandim mengenakan baju dinas lengkap walau hari minggu.
Dandim ke lokasi untuk meninjau langsung berjalannya program TMMD, seperti pembukaan jalan baru, rehab rumah, sosialisasi dan beberapa item lainnya di Kecamatan Lembah Sabil.
"Laporan hari ini, ruas 1 sudah mencapai 95 persen dan dalam dua hari ke depan sudah 100 persen," kata Dandim.
Dia berujar, tujuan TMMD untuk menciptakan infrastruktur juga menciptakan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
"Dengan adanya pembukaan jalan ini, sudah dapat membantu masyarakat petani kita. Yang dulu hasil panen diangkat di punggung kini bisa dengan kendaraan," sebut Dandim.
Dia mengaku tidak berharap balasan atau sanjung, puji dari masyarakat. Dia juga tidak mencari laba dari kegiatan itu. Sebab menurutnya akan ada sesuatu yang lebih besar yang akan Allah beri berkat doa-doa masyarakat.
"Pada intinya program ini untuk membantu masyarakat kita, sehingga programnya harus benar-benar tepat sasaran dan tidak sia-sia. Kita juga yakin semua program akan siap dalam waktu 30 hari ke depan," kata Dandim lagi.
Data yang berhasil dihimpun Opsi, program TMMD Kodim 0110 Abdya selain membuka jalan baru dan rehab rumah, juga ada kegiatan penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, kemudian penyuluhan pertanian dan perkebunan, seterusnya memberikan pelayanan dan peninjauan KB dan antisipasi stunting.
Tidak hanya itu, ada juga penyuluhan pembinaan lingkungan hidup (reboisasi), penyuluhan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), penyuluhan hukum, penyuluhan kamtibmas dan narkoba, posyandu, posbindu, dan operasional kesehatan.
Seluruh kegiatan dilaksanakan selama 30 hari, dimulai pada 26 Juli 2022 sampai 24 Agustus 2022, di Desa Kayee Aceh dan Desa Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil.
Total anggaran kegiatan sebesar Rp 1.475.500.000, dengan rincian Rp 475.500.00 pendanaan dari Mabes TNI dan Rp 1.000.000.000 dari Pemkab Abdya. []