Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana menyampaikan duka cita atas meninggalnya satu anggota Polri dalam peristiwa bom bunuh diri di Markas Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu kemarin, 7 Desember 2022.
Eva dengan tegas mengutuk keras aksi tersebut. Ia juga meminta jajaran Polri dan Densus 88 segera mengusut tuntas kejadian yang mengoyak perasaan masyarakat.
"Saya pribadi dan Fraksi Partai NasDem DPR mengecam keras kejadian aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar itu. Aksi itu jauh dari rasa kemanusiaan. Kejadian ini menjadi duka yang dalam untuk kita semua. Polri harus segera mengusut tuntas aksi bom bunuh diri tersebut," kata Eva dalam keterangannya yang dikutip, Kamis, 8 Desember 2022.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem itu juga meminta Polri mengevaluasi dan meningkatkan standar operasional prosedur (SOP) pengamanan objek vital, terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
"Polri perlu mengevaluasi dan meningkatkan awareness-nya, terlebih pada pelaksanaan SOP pengamanan objek vital," ujarnya.
Dia juga meminta masyarakat tetap tenang menyikapi kejadian bom bunuh diri di Bandung itu. Eva meyakini bahwa teror yang terjadi tidak berkaitan dengan agama atau kepercayaan apa pun.
"Agama apa pun pasti mengajarkan kita bisa saling membantu, saling bermanfaat dan bahu-membahu untuk mewujudkan kedamaian dan ketertiban masyarakat," ucap Eva.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjelaskan alasan pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar mengincar markas polisi sebagai target teror.
Menurut Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, alasan tersebut karena Polisi sering menggagalkan aksi terorisme yang dilakukan pelaku.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Polsek Astara Anyar, BNPT Kecolongan!
Baca juga: Eks Napiter Bom Panci Sasar Polsek Astana Anyar, Ini Kata Kepala Cesfas Fisipol UKI
"Karena polisi nomor satu menggagalkan misi mereka, setiap ada ini tangkap, itu-lah karena dianggap selama ini yang menggagalkan misi-misi terorisme adalah aparat penegak hukum, makannya polisi daftar target mereka salah satu di antaranya," tutur Boy Rafli Amar kepada wartawan, Rabu 7 Desember 2022.[]