News Senin, 04 November 2024 | 11:11

Hasto: Yang Datang ke Jokowi Menunjukkan Mental Tak Kuat Jadi Pemimpin!

Lihat Foto Hasto: Yang Datang ke Jokowi Menunjukkan Mental Tak Kuat Jadi Pemimpin! Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)

Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto melontarkan kritik tajam kepada calon kepala daerah yang mencari restu dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), untuk mendongkrak elektabilitas.

Tanpa menyebut nama, Hasto menyindir fenomena kandidat yang datang menemui Jokowi selama masa kampanye, termasuk pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Taj Yasin yang beberapa waktu lalu menyambangi kediaman Presiden.

“Siapa pun yang datang ke Pak Jokowi itu menunjukkan mentalnya tidak kuat sebagai pemimpin, itu mental kalah. Pemimpin sejati tak butuh leverage power dari orang lain,” ujar Hasto dalam pernyataan tertulis, Minggu, 3 November 2024.

Menurut Hasto, tindakan ini memperlihatkan kelemahan dan ketergantungan calon pada kekuatan di luar diri mereka.

“Mereka yang mencari restu Jokowi menunjukkan model pemimpin yang tak kuat dan tak mandiri, hanya mengandalkan model lama. Rakyat butuh pemimpin yang bergerak ke bawah, mendengar langsung suara rakyat, bukan yang mencari perlindungan dari figur tertentu,” katanya.

Hasto pun menduga bahwa kedekatan sejumlah calon kepala daerah dengan Jokowi bisa membuka peluang bagi intervensi aparatur negara dalam Pilkada 2024, yang akan digelar serentak pada 27 November mendatang.

Ia pun menyerukan perlawanan jika indikasi itu terbukti terjadi.

“Kalau Pilkada ini ada campur tangan aparat, jangan takut. Mari kita bergerak, kita selamatkan demokrasi dan kedaulatan rakyat, apa pun risikonya,” tandas Hasto, menegaskan bahwa rakyat harus siaga jika terjadi penyalahgunaan wewenang demi kepentingan politik tertentu.

Diketahui, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin diketahui diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari Partai Golkar, PKB, Gerindra, PPP, PAN, Nasdem, PSI, PKS, Partai Buruh, Demokrat, PBB, dan Partai Garuda, menghadapi Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi yang diusung PDIP.

Isu campur tangan aparatur negara dalam Pilkada tahun ini menjadi sorotan, dan Hasto menyatakan bahwa suara rakyat tak boleh diintervensi oleh kepentingan pihak mana pun.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya