News Senin, 01 Agustus 2022 | 14:08

Indonesia Bakal Bahas Aturan Hukum Internasional Kapal Selam Tenaga Nuklir di Forum PBB

Lihat Foto Indonesia Bakal Bahas Aturan Hukum Internasional Kapal Selam Tenaga Nuklir di Forum PBB Ilustrasi kapal selam bertenaga nuklir. (Foto:Pixabay)

Jakarta - Pemerintah Indonesia bakal mengusulkan pengaturan program kapal selam bertenaga nuklir dalam forum PBB. Usulan itu dilakukan untuk membangun kesadaran semua pihak atas kemungkinan risiko yang ditimbulkan oleh kapal selam bertenaga nuklir tersebut.

Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Tri Tharyat dalam konferensi yang digelar secara daring dari New York, Minggu, 31 Juli 2022.

"Tujuan utama usulan ini adalah untuk mengisi kekosongan aturan hukum internasional terkait kapal selam bertenaga nuklir, membangun kesadaran atas potensi risikonya, serta upaya menyelamatkan nyawa manusia dan kemanusiaan," kata Tri seperti mengutip ANTARA, Senin, 1 Agustus 2022.

Usulan dalam kertas kerja berjudul "Nuclear Naval Propulsion" itu akan disampaikan dalam 10th Review Conference of the Parties to the Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT RevCon) yang akan digelar pada 1-26 Agustus 2022 di New York.

NPT RevCon merupakan konferensi yang digelar setiap lima tahun sekali sejak 1975 untuk mengkaji implementasi perjanjian pembatasan kepemilikan senjata nuklir.

Tri mengatakan bahwa selain untuk membangun kesadaran atas risiko nuklir terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, usulan itu juga merupakan upaya untuk memperkuat sistem dan semangat multilateralisme yang saat ini terus tergerus.

Sementara itu, Dubes RI untuk PBB dan Otoritas Dasar Laut Internasional di New York, Arrmanatha Christiawan Nasir menilai bahwa Revcon NPT tahun ini akan cukup sulit karena digelar di tengah situasi geopolitik yang sangat dinamis, terutama saat perang di Ukraina masih berlangsung.

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia sebagai salah satu negara yang aktif dalam RevCon NPT terus mendorong agar konferensi tersebut membuahkan hasil yang konstruktif.

"Utamanya yang kita harapkan adalah adanya kemajuan dalam upaya untuk komitmen dari negara-negara pemilik senjata nuklir untuk melangkah lebih maju dalam upaya pelucutan senjata nuklir," ucap Nasir.[] (ANTARA)

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya