Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati menegaskan bahwa mobil masih menjadi barang mewah di negeri ini.
Hal itu disampaikan Anis saat menghadiri rapat kerja antara Komisi XI DPR dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu, 14 Desember 2022.
Dalam rapat kerja itu, Komisi XI dengan OJK membahas tentang peluang dan tantangan industri jasa keuangan dalam mendukung pembiayaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Meneruskan keterangan yang diterima, Kamis, 15 Desember 2022, Anis mengingatkan bahwa semua pihak perlu mencermati tentang peruntukan KBLBB ini.
Menurut pernyataan Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, lanjutnya, dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta jiwa, rasio kepemilikan mobil masih rendah, yaitu 99 mobil dari 1.000 penduduk.
"Artinya mobil masih menjadi barang mewah di negeri kita," kata Anis.
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini menjelaskan bahwa ketika insentif untuk KBLBB diberikan, maka akan mencederai perasaan masyarakat.
Anis memandang kurang tepat membandingkan intensif untuk mobil listrik dengan negara lain karena kondisi yang berbeda.
"Sekarang ini bukan insentif mobil listrik yang dibutuhkan rakyat. Jadi kalau insentif diberikan kepada sesuatu yang tidak punya dampak ekonomi langsung kepada kesejahteraan masyarakat, saya kira hal itu patut untuk ditinjau ulang," ujarnya.
Keputusan untuk memberikan insentif KBLBB, tegasnya, tidak boleh hanya melihat dari sisi supply side.
Tetapi perlu dipikirkan juga demand side-nya, siapa yang akan membeli. Baik demand side yang orientasinya ekspor maupun untuk keperluan domestik.
Tak hanya itu, lanjut Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR ini, termasuk analisis daya beli yang dimiliki pasar domestik.
Baca juga: Menhub Bilang Jokowi Dukung Kendaraan Listrik Jadi Moda Utama di IKN Nusantara
Baca juga: Luhut Klaim Pemerintah Akan Berikan Subsidi Kendaraan Listrik Khususnya Angkutan Umum
"Tampaknya hal ini perlu menjadi pertimbangan kita bersama, sehingga insentif yang diberikan untuk KBLBB betul-betul tepat sasaran dan tidak sia-sia," ucap Anis.[]