Jakarta - Kejaksaan Agung terus mempersempit ruang gerak tersangka korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina periode 2018-2023.

Setelah menyita sembilan mobil mewah, giliran satu rumah berukuran jumbo milik pengusaha minyak Mohammad Riza Chalid yang diseret penyidik.

Rumah itu berdiri di kawasan elite Rancamaya Golf Estate, Bogor Selatan, dengan luas total 6.570 meter persegi.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna menyebut rumah mewah tersebut memiliki tiga sertifikat hak guna bangunan.

Meski tercatat atas nama perusahaan, pembelian aset dilakukan dengan uang milik Riza Chalid.

Skema ini, menurut penyidik, dipakai untuk menyamarkan asal-usul harta.

Penggeledahan turut dilakukan pada Selasa, 26 Agustus 2025. Dari lokasi, tim menemukan dokumen penting hingga sertifikat yang menguatkan dugaan praktik tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Ini terkait TPPU dengan tindak pidana asalnya korupsi," ujar Anang.

Riza Chalid sendiri kembali ditetapkan sebagai tersangka TPPU setelah sebelumnya dijerat dalam kasus korupsi migas Pertamina.

Sejauh ini, penyidik telah menyita aset berupa Mini Cooper, Toyota Alphard, tiga sedan Mercedes-Benz, satu BMW, hingga tumpukan uang tunai dolar dan rupiah.

Kejagung mencatat ada 18 tersangka dalam skandal migas ini.

Di antaranya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, serta Riza Chalid bersama anaknya, Muhammad Kerry Andrianto Riza.

Nilai kerugian negara yang ditimbulkan sangat mencengangkan: Rp 285 triliun. Angka itu terdiri dari kerugian keuangan negara sebesar Rp 193,7 triliun dan kerugian perekonomian Rp 91,3 triliun.

Penyidik menegaskan pencarian aset masih berlanjut. Rumah di Bogor diyakini baru satu dari sekian banyak harta Riza Chalid yang disamarkan melalui perusahaan cangkang.[]