News Jum'at, 13 Mei 2022 | 13:05

Jokowi Bidik Pembiayaan Kesehatan untuk Investasi

Lihat Foto Jokowi Bidik Pembiayaan Kesehatan untuk Investasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (foto: Opsi/YouTube Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan setidaknya diperlukan tiga hal untuk membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat saat pandemi Covid-19.

Pertama, kata dia, akses kesehatan yang inklusif, di mana seluruh masyarakat tanpa terkecuali harus memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan dasar.

"Infrastruktur kesehatan dasar harus memadai dan siap menghadapi pandemi. Di tingkat global setiap negara besar maupun kecil, kaya maupun miskin, harus memiliki akses yang setara terhadap solusi kesehatan," kata Presiden Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 13 Mei 2022.

Baca jugaCovid-19 Melandai, Jokowi Ajak Kolaborasi Percepat Vaksinasi

Kedua, lanjut Jokowi, dibutuhkan akses pembiayaan yang memadai. Sebab, tidak semua negara memiliki sumber daya untuk memperbaiki infrastruktur kesehatan.

Maka itu, ujar dia, perlu mekanisme pembiayaan kesehatan baru yang melibatkan negara donor dan bank pembiayaan multilateral.

"Dukungan pembiayaan kesehatan harus dilihat sebagai sebuah investasi dan tanggung jawab bersama mencegah pandemi," ucapnya.

Ketiga, pemberdayaan collective capacity harus diupayakan dan kerja sama antar negara menjadi kuncinya. Seperti kerja sama riset, kerja sama transfer teknologi, dan akses ke bahan mentah harus diperkuat.

"Tidak boleh ada monopoli rantai pasok industri kesehatan," tuturnya.

Baca jugaPamerkan Kaya Energi Hijau, Jokowi Ajak Pebisnis AS Berinvestasi di RI

"Diversifikasi pusat produksi obat vaksin alat diagnostik dan terapeutik harus dilakukan," ucapnya menambahkan.

Menurut Jokowi, dengan kapasitasnya, Indonesia siap memproduksi dan mendistribusi vaksin di kawasan.

Jokowi menegaskan, di presidensi G20 ini RI siap memberikan perhatian besar terhadap kerjasama kesehatan secara inklusif. Maka itu diperlukan peran dan keterlibatan semua negara WHO.

"Dan multilateralisme harus terus diperkuat. Tidak boleh ada yang tertinggal dalam upaya kita membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat. Recover together, recover stronger," ujar Presiden Jokowi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya