News Rabu, 12 November 2025 | 19:11

Menag Luncurkan Kick Off HGN 2025, Tekankan Peran Guru Madrasah sebagai Pembangun Peradaban

Lihat Foto Menag Luncurkan Kick Off HGN 2025, Tekankan Peran Guru Madrasah sebagai Pembangun Peradaban Menag, Nasaruddin Umar membuka Kick Off Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, Rabu, 12 November 2025.(Foto:Istimewa)

JakartaMenteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, secara resmi membuka Kick Off Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, Rabu, 12 November 2025.

Acara yang mengusung tema “Membangun Guru Beradab dan Berwibawa, Momentum Kebangkitan Pendidikan Madrasah” ini dihadiri ratusan guru madrasah se-Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Menteri Agama menegaskan peran sentral guru dalam membangun karakter bangsa.

Ia menekankan bahwa pendidikan Indonesia harus berlandaskan nilai-nilai adab dan kemanusiaan, melampaui sekadar pencapaian akademik.

“Para guru madrasah telah berdedikasi tinggi dalam membentuk karakter peserta didik yang memiliki karakter santun dan tawadhu. Solidnya para guru mengajar dengan batin, mengajar dengan ikhlas dan melahirkan anak-anak yang tawadhu, santun, hormat dan beradab," ujar Nasaruddin Umar.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu menegaskan bahwa guru bukan hanya pengajar, melainkan pembentuk peradaban.

Oleh karena itu, ia mendorong terwujudnya pendidikan yang beradab untuk melahirkan generasi yang santun, beretika, dan berjiwa kebangsaan.

Menag juga mengapresiasi dedikasi guru madrasah yang terus berjuang di tengah tantangan zaman.

“Madrasah bukan sekadar lembaga pendidikan alternatif, tapi kini menjadi garda depan pembentukan moral bangsa,” tegasnya.

Guru Beradab adalah Fondasi Generasi Bermartabat

Pandangan senada disampaikan Anggota DPR RI Komisi VIII dan Pengasuh Pesantren Ekologi Al-Mizan, KH Maman Imanulhaq.

Dalam pemaparannya, Kiai Maman menyatakan bahwa guru beradab adalah fondasi utama dalam mencetak generasi yang bermartabat.

“Guru yang beradab akan melahirkan murid yang berkarakter. Pendidikan tidak cukup dengan kecerdasan, tapi harus menumbuhkan empati dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.

Kiai Maman menekankan pentingnya memperjuangkan kesejahteraan guru madrasah, yang sering kali menjadi "pejuang sunyi" di pelosok negeri.

Ia mendorong pemerintah dan parlemen untuk terus berkolaborasi memberikan dukungan yang layak, baik dalam hal kompetensi, fasilitas, maupun penghargaan.

“Jangan biarkan guru berjuang sendirian. Mereka bukan hanya pahlawan tanpa tanda jasa, tapi penjaga moral bangsa. Negara harus hadir,” tegasnya.

Era Digital: Guru Harus Jadi Agen Moderasi dan Penjaga Adab

Menghadapi tantangan era digital, Kiai Maman mengingatkan agar guru madrasah mampu beradaptasi tanpa kehilangan ruh spiritualitas.

Ia menegaskan bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk memperluas akses dan memperkuat nilai, bukan menghapus nilai adab.

“Teknologi boleh mengubah cara belajar, tapi jangan sampai menghapus nilai adab. Guru harus tetap menjadi teladan bukan hanya di kelas, tapi juga di ruang digital,” pesannya, yang disambut tepuk tangan meriah peserta.

Acara Kick Off ini menandai dimulainya rangkaian peringatan Hari Guru Nasional 2025 di lingkungan Kementerian Agama.

Selain dialog inspiratif, kegiatan juga diisi dengan penandatanganan komitmen “Guru Beradab” oleh perwakilan guru madrasah Jawa Barat.

Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Prof. Aan Jaelani, dan Anggota DPR RI Komisi VIII Selly Andriany Gantina, bersama jajaran Kementerian Agama serta tokoh pendidikan Islam Cirebon.

Acara ditutup dengan doa bersama dan komitmen kolektif untuk menjadikan guru madrasah sebagai motor kebangkitan pendidikan beradab di Indonesia.[] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya