Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku telah mendapat laporan mengenai lonjakan penularan kasus Omicron pada Senin, 3 Januari 2022, menjadi 136 kasus. Jokowi juga mengetahui, sudah terjadi transmisi lokal penularan kasus Covid-19 varian baru itu di dalam negeri.
Jokowi menekankan, kebijakan mitigasi persebaran Omicron juga harus ditingkatkan karena saat ini merupakan periode awal tahun di mana seluruh sektor mulai bergerak, termasuk kegiatan perkantoran dan juga pendidikan.
“Kalau kita lihat, kenaikan menjadi 136 kasus ini hampir seluruhnya berasal dari kasus impor,” kata Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 3 Januari 2022.
Jokowi lantas meminta seluruh jajaran, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri, agar mengawasi secara maksimal pelaksanaan karantina.
“Saya harapkan sekali lagi BIN, Polri, yang menyangkut urusan karantina agar betul-betul diawasi betul,” kata dia.
Dia meminta jangan ada lagi dispensasi menjalani karantina bagi warga yang baru saja tiba dari luar negeri. Jokowi berkata demikian sebagai upaya mencegah peningkatan persebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
“Saya minta betul-betul, utamanya yang terkait dengan Omicron ini adalah karantina bagi yang datang dari luar negeri. Jangan ada lagi dispensasi-dispensasi, apalagi yang bayar-bayar itu kejadian lagi,” ucapnya.
Ia juga meminta jajarannya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat. Hingga Senin ini, total sudah 281 juta dosis vaksin didistribusikan ke masyarakat.
“Kita harapkan terus kita kejar sesuai dengan target yang telah kita berikan, sehingga segera kita bisa menyelesaikan baik vaksin dosis satu maupun vaksin dosis dua, karena stok vaksin yang saya terima betul-betul kita pada posisi yang melimpah,” kata Presiden Jokowi. []