News Jum'at, 12 Agustus 2022 | 19:08

Jubir Klarifikasi Video Luhut Turun Gunung Urusi Kasus Brigadir J

Lihat Foto Jubir Klarifikasi Video Luhut Turun Gunung Urusi Kasus Brigadir J Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Jubirnnya Jodi Mahardi (kanan). (foto: ist).

Jakarta - Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi mengklarifikasi video mengatasnamakan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang dinarasikan memberi perintah kepada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto untuk mengusut tuntas kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Dalam video yang beredar beberapa hari terakhir tersebut, disebutkan jika Luhut memberikan perintah langsung kepada Komjen Agus untuk tidak ragu dalam mengusut kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Jodi pun meluruskan video yang banyak beredar di media sosial itu.

"Ucapan Menko Luhut dalam video tersebut ditujukan untuk penanganan kasus Covid-19 dalam kapasitasnya sebagai Koordinator PPKM Darurat, bukan terkait dengan proses penyidikan kasus pembunuhan anggota Polri yang sekarang sedang berlangsung," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2022.

Jodi menjelaskan, kutipan Menko Luhut di video yang beredar tersebut merupakan potongan dari konferensi pers yang ditayangkan beberapa stasiun televisi pada 3 Juli 2021.

"Dalam konteks saat itu, Pak Menko yang sedang menangani PPKM Darurat meminta Komjen Agus untuk menindak tegas pihak-pihak yang menaikkan harga obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganan pasien Covid," katanya.

Jodi memastikan, Luhut selalu menghormati tugas serta tanggung jawab dari setiap instansi dan lembaga.

"Sehingga tidak benar framing video yang sekarang beredar itu," ujar Jodi.

Dia menegaskan, Luhut tidak ingin berkomentar terhadap hal-hal yang di luar kapasitasnya sebagai Menko Marves. Maka itu, pernyataan dalam video sudah pasti tidak benar.

"Pak Menko tidak pernah mencampuri urusan yang bukan menjadi tanggung jawabnya sebagai Menko Marves dan juga pembantu Presiden Joko Widodo. Semoga semua pihak bisa berpikir jernih lebih dahulu sebelum membuat dan mempercayai video-video potongan yang tidak sesuai konteks seperti itu," ucap Jodi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya