News Senin, 13 Juni 2022 | 15:06

Kawasan Tebet Eco Park Semrawut, Gitaris Seringai Ricky Siahaan Jadi Korban

Lihat Foto Kawasan Tebet Eco Park Semrawut, Gitaris Seringai Ricky Siahaan Jadi Korban Ilustrasi kawasan Tebet Eco Park. (Foto: Instagram/rickysiahaan)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Gitaris grup band Seringai, Ricky Siahaan melontarkan protes keras terkait kurangnya fasilitas pendamping kawasan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan. Alhasil, sampah dan kemacetan kerap mengganggu warga masyarakat di sekitarnya.

Lewat unggahan di media sosial miliknya, Ricky Siahaan yang merupakan warga kawasan Tebet mengaku menjadi menjadi korban atas buruknya tata kelola Tebet Eco Park oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

Dalam pernyataannya itu, Ricky juga mengunggah sejumlah foto kemacetan kawasan Tebet Eco Park akibat parkir liar, serta banyaknya sampah yang ditinggalkan pengunjung taman. 

"Saat ini, saya dan keluarga merupakan satu dari banyak bagian warga Tebet yang sudah sampai ke titik frustrasi dengan chaos yang diakibatkan @tebetecopark," kata Ricky Siahaan, dikutip Opsi pada Senin, 13 Juni 2022.

Ricky menuturkan, banyaknya tukang parkir liar yang entah datang dari mana membuat badan jalan yang sebelumnya tidak diperbolehkan parkir, menjadi tempat parkir umum.

"Alhasil jalan macet setiap hari. Terparah saat wiken dan hari libur," katanya.

Gitaris Seringai, Ricky Siahaan. (Foto: Instagram/rickysiahaan)

Kemudian, sejumlah Pedagang Kaki Lima juga berjualan padat tanpa ijin persis di depan rumah warga. Akibat banyaknya dagangan, lanjut Ricky, sampah menjadi problem harian warga sekitar.

"Warga sekitar hampir tiap hari menyampaikan keluhan via aplikasi JAKI sampai ke titik frustrasi karena tak ada titik terang penyelesaian problem ini," tutur dia.

"Ketika dari pihak DISHUB datang, seperti tak berpengaruh. Kalaupun tertib, sifatnya sementara," kata Ricky Siahaan.

Dalam pernyataan yang sama, Ricky juga mengungkapkan kekecewaannya atas tata kelola Tebet Eco Park yang dinilainya tak dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal.

Sebagai salah satu warga yang rumahnya dekat dengan lokasi Taman, Ricky mengaku dirinya dan masyarakat sekitar seolah tidak dipedulikan.

"Dari awal kami warga pun bingung dengan taman ini. Yang dibangun untuk jadi tempat wisata ribuan pengunjung di lokasi perumahan yang jalannya hanya muat dua mobil, dan memang tidak boleh parkir," kata dia.

Baca juga: Sudah Diresmikan Anies, Ini 8 Fasilitas Tebet Eco Park

Baca juga: Resmikan Tebet Eco Park, Anies Jelaskan Perbedaan Makna Park dengan Garden

"Seperti tidak dipikirkan infrastruktur parkir, atau tempat berjualan UMKM. Seakan tidak peduli warga," ujar Ricky Siahaan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya