News Senin, 21 Februari 2022 | 17:02

KOBAR Bicara Masa Jabatan Presiden, MPR: Yang Usulkan Ingin Jerumuskan Jokowi

Lihat Foto KOBAR Bicara Masa Jabatan Presiden, MPR: Yang Usulkan Ingin Jerumuskan Jokowi Hidayat Nur Wahid (HNW) Wakil Ketua MPR RI (mpr.go.id)

Jakarta - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak menginginkan masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode.

Hal itu diungkapkan merespons pernyataan Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR) tentang aspirasi masyarakat terkait masa jabatan presiden.

HNW mengatakan, sebelumnya Jokowi sudah menyampaikan keengganannya atas wacana masa jabatan presiden tiga periode.

"Pak Jokowi sudah jelas niatnya tidak menghendaki perpanjangan masa jabatan presiden dan tidak menghendaki amandemen untuk masa jabatan presiden. Dan itu harus didukung," kata HNW dihubungi Opsi, Senin, 21 Februari 2022.

Dia juga kembali mengingatkan pernyataan Jokowi terkait orang-orang yang ingin menjerumuskannya atas isu tersebut.

"Bahkan beliau sudah berkali-kali menyatakan yang mengusulkan perpanjangan masa jabatan presiden kemungkinan ada tiga, ingin menampar muka (Jokowi, red), ingin mencari muka, yang ketiga ingin menjerumuskan Pak Jokowi," ujarnya.

Menurutnya, Jokowi sudah dengan tegas menolak perpanjangan masa jabatan. Oleh sebab itu, dia berharap para relawan mendukung keputusan presiden untuk selalu tegak lurus pada konstitusi.

"Jokowi selalu mengatakan selalu tegak lurus dengan konstitusi, mengatakan produk reformasi dan tidak ingin menghianati reformasi. Itu harus didukung," ujarnya.

"Kalau maksudnya adalah Jokowi menghendaki amandemen, Pak Jokowi juga jelas mengatakan tidak menghendaki amandemen untuk memperpanjang masa jabatan presiden," sambungnya.

Kendati demikian, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendukung KOBAR maupun relawan Jokowi lainnya untuk terus mengawal janji-janji politik presiden pada saat kampanye.

Kata dia, banyak janji kampanye yang membuat Jokowi mendapatkan banyak dukungan mulai dari menghentikan kebijakan impor pangan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan lain sebagainya. Meskipun hingga saat ini janji tersebut belum dapat diperlihatkan.

"Jokowi harus didukung sampai 2024 untuk melaksanakan janji-janjinya. Dulu mereka mendukung Jokowi karena janji-janji kampanyenya kan," tuturnya.

Lebih lanjut, dia menilai kelompok-kelompok yang menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden, tidak sungguh-sungguh mendukung Jokowi.

"Kalau untuk mendorong-dorong beliau untuk diperpanjang masa jabatannya berarti tidak mendukung Jokowi dan sikap konstitusional Pak Jokowi," ucap Hidayat Nur Wahid.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya