Jakarta – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan resmi berpamitan setelah 10 tahun mengabdi sebagai salah satu pilar utama dalam kabinet Presiden Joko Widodo.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Sabtu, 19 Oktober 2024, Luhut menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama menjalankan tugas sebagai Menko Marves.
“Mulai besok, tanggal 20, saya sudah tidak menjadi Menko lagi. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya meminta maaf dan berterima kasih kepada semuanya. Kita masih akan bersahabat dan bertemu di kesempatan lain, meskipun tidak lagi dalam ikatan dinas,” ucap Luhut dalam video tersebut.
Salah satu hal yang menonjol dari pernyataan Luhut adalah rasa bangganya atas kebersamaan dengan tim yang telah bekerja keras bersamanya selama ini.
Dia menyebutkan bahwa kesuksesannya tak lepas dari dukungan para anak muda di kantornya, serta semua pihak yang berada di pelosok tanah air.
Luhut menekankan bahwa tanpa dukungan tersebut, capaian-capaian yang diraihnya mungkin tak akan terwujud.
“Saya menikmati setiap tantangan yang ada. Bekerja bersama tim yang beragam dengan berbagai latar belakang dan keahlian adalah pengalaman paling berharga dalam karier saya. Meski belum sempurna, apa yang kita lakukan bersama telah bermanfaat bagi bangsa ini,” tuturnya.
Luhut juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Jokowi, yang menurutnya telah memberi kepercayaan penuh selama satu dekade terakhir.
Tidak hanya itu, Luhut juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran di Kemenko Marves, mulai dari Deputi hingga petugas kebersihan dan pengawal menteri, yang menurutnya menjadi kekuatan di balik setiap kebijakan besar yang diambil.
Namun, yang menarik, Luhut menutup pidatonya dengan pesan kuat bahwa meskipun masa jabatan menterinya telah berakhir, pengabdiannya kepada Indonesia tak akan pernah berhenti.
Dia percaya bahwa kolaborasi dan kekompakan adalah kunci kekuatan bangsa ini di masa depan.
“Jabatan sebagai menteri boleh selesai, tetapi pengabdian untuk negara tak akan pernah usai,” pungkasnya.[]