Hukum Jum'at, 17 Desember 2021 | 07:12

Oknum Guru Pesantren di Tasikmalaya Ditetapkan Sebagai Tersangka Pencabulan

Lihat Foto Oknum Guru Pesantren di Tasikmalaya Ditetapkan Sebagai Tersangka Pencabulan Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono memimpin konfrensi pers di halaman Mapolres Tasikmalaya. (Foto: Opsi/Antara).
Editor: Yohanes Charles

Tasikmalaya - AS pria berusia 48, oknum guru di salah satu pesantren di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap sejumlah santriwatinya.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan dan barang bukti yang diamankan, AS diduga telah melakukan perbuatan asusila terhadap tiga santriwatinya yang masih di bawah umur.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan dan barang bukti yang dikumpulkan, AS kami tetapkan sebagai tersangka perbuatan asusila terhadap santriwatinya hingga menyebabkan korban mengalami gangguan psikis," kata Rimsyahtono saat jumpa pers pengungkapan kasus asusila di Polres Tasikmalaya, Kamis 16 Desember 2021.

Rimsyahtono mengungkapkan pelaku telah melakukan perbuatan bejatnya ini sejak lima tahun lalu, kemudian terakhir kejadian pada Agustus 2021 hingga akhirnya pelaku ditangkap.

Dalam menjalankan aksinya, tersangka pura-pura mengobati korban yang sedang sakit di asrama santri putri. "Dilakukan pelaku saat korban sakit dan istirahat di asrama putri sendirian," katanya seperti dikutip dari Antara.

Ia mengungkapkan kasus itu bermula berdasarkan laporan masyarakat maupun korban, kemudian kepolisian melakukan pendalaman hingga akhirnya terdapat bukti dan menetapkan seorang tersangka.

"Perilaku menyimpang yang dilakukan pelaku sudah terjadi sejak lima tahun yang lalu dan terakhir pada Agustus 2021," katanya.

Kepala Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Purnomo menambahkan pihaknya sudah menahan tersangka dan mengamankan barang bukti, di antaranya akta kelahiran korban, pakaian ketiga korban, telepon seluler korban maupun pelaku.

Tersangka saat ini sudah mendekam dalam sel tahanan Polres Tasikmalaya untuk menjalani pemeriksaan hukum lebih lanjut dan dijerat Pasal 82 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya