Daerah Selasa, 30 Agustus 2022 | 15:08

Pembangunan Bendungan Jenelata di Gowa Telan Biaya Rp 4,15 Triliun

Lihat Foto Pembangunan Bendungan Jenelata di Gowa Telan Biaya Rp 4,15 Triliun Proses pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa. (Foto: Opsi/Int)
Editor: Rio Anthony

Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (sulsel) mendukung pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa. Dimana penandatanganan kontrak untuk paket pekerjaan pembangunan senilai Rp 4,15 triliun.

Penantangan Kontrak dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melakukan penandatanganan kontrak paket pekerjaan kontruksi pembangunan Bendungan Jenelata yang ditandatangani oleh PPK Bendungan II, Satker SNVT Pembangunan Bendungan, BBWS Pompengan Jeneberang dengan KSO CAMC Engineering Co, Ltd di Ruang Rapat Paselloreng Lantai Tiga Gedung Ditjen SDA pada Rabu, 29 Juni 2022.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengharapkan untuk tahap selanjutnya masyarakat dapat mendukung secara maksimal pembangunan bendungan ini.

“Untuk pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, kami minta masyarakat mendukung secara optimal,” kata Andi Sudirman Sulaiman, Selasa 30 Agustus 2022.

Diketahui Bendungan Jenelata terletak di Desa Tana Karaeng, Desa Pattalikang dan Desa Moncongloe Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Pekerjaan Bendungan Jenelata menggunakan kontruksi CFRD (Concrete Face Rock Dam), dengan inti tegak setinggi 62,8 meter dengan daya tampung efektif sebesar 223,6 juta m3.

Bendungan Jenelata mempunyai manfaat sebagai pengendalian banjir Sungai Jenelata dari debit 1.800,46 m3 per detik menjadi 686 m3 per detik pada periode ulang 50 tahun, menyediakan air untuk daerah irigasi seluas 26.773 hektare, meliputi daerah Irigasi (D.I) Bili-bili (2.400 Ha), D.I Bissua (13.916 Ha), dan D.I Kampili (10.457 Ha) dengan intensitas tanam dari 100 persen menjadi 300 persen dengan pola tanam Padi-Palawija.

Selain itu bendungan ini bermanfaat untuk penyediaan air baku sebesar 6,05 m3 per detik untuk Kota Makassar dan kebutuhan industri di Takalar, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 7 megawatt, serta pengembangan daerah wisata.

“Saya melihat manfaat yang besar ini tentu akan membawa Kesejateraan masyarakat di Sulsel utamanya di Kabupaten Gowa,” sebut Andi Sudirman Sulaiman. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya