Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia tengah berupaya agar ekstremisme dan radikalisme tidak tumbuh subur, demi terwujudnya perdamaian di Tanah Air dengan cara menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi warganya.
Penegasan itu disampaikan Prabowo saat berpidato dalam Forum Dialog "The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021" di Bahrain, Sabtu, 20 November 2021.
“Saya percaya bahwa ekstremisme dan radikalisme akan tumbuh subur ketika ada kemiskinan, ada ketidaksetaraan, ketidakadilan. Rakyat kehilangan harapan. Warga miskin tidak mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, dan mereka merasa ditinggalkan oleh yang berkuasa," ucap Prabowo kepada wartawan dikutip Opsi, Senin, 22 November 2021.
"Ini adalah lahan subur bagi radikalisme dan ekstremisme,” ujar Prabowo lagi.
Prabowo meyakini paham ekstremisme dan radikalisme tidak akan relevan lagi, ketika ada keadilan, terjadinya demokrasi yang nyata, dan adanya akuntabilitas para pemimpin hingga perlakuan yang sama di mata hukum.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun memastikan Indonesia senantiasa menjaga hubungan baik dengan negara-negara di Timur Tengah pada sektor kontraterorisme dalam rangka kepentingan keamanan.
Sebab, bukan rahasia lagi bahwa banyak kelompok garis keras Indonesia dipengaruhi kelompok-kelompok berpikiran sama di Timur Tengah.
Prabowo menyebutkan misalnya, hubungan antara Al-Qaeda dan Jamaah Islamiyah (JI), ISIS dan afiliasinya di Indonesia, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Kami memantau dengan sangat cermat, dan kami menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan di Timur Tengah di sektor kontraterorisme. Secara umum, kami terus mengawasi komplikasi keamanan regional,” kata Prabowo Subianto. []