News Selasa, 28 Desember 2021 | 23:12

Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo adalah Sosok Pendongkrak Elektabilitas PDIP

Lihat Foto Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo adalah Sosok Pendongkrak Elektabilitas PDIP Presiden Jokowi (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan).(Foto:Opsi/Istimewa)

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dianggap sebagai pendongkrak yang dapat mempengaruhi banyaknya dukungan publik kepada PDIP.

Menurut hasil survei terbaru dari Saiful Mujani Research & Consulting(SMRC), PDIP mampu mengungguli suara partai-partai politik di Tanah Air, gegara sosok Jokowi dan Ganjar.

Hal itu terungkap saat Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas merilis hasil surveinya yang "Prospek Partai Politik dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional".

"Faktor utama yang menyebabkan kemajuan ini adalah kinerja Presiden Jokowi yang merupakan kader PDIP," kata Abbas dalam rilis surveinya secara daring, Selasa, 28 Desember 2021.

Menurutnya, kenaikan suara PDIP cukup signifikan, di mana pada Pemilu 2009 suara PDIP hanya ada 14,03 persen. Kemudian, munculnya Jokowi ke dunia politik nasional, suara PDIP menjadi 19,3 persen pada Pemilu 2019, dan cenderung bertahan.

Bahkan, lanjutnya, suara partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu menguat di posisi teratas akibat adanya tunjangan kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi dan kesukaan publik pada Ganjar Pranowo sebagai kader PDIP.

Abbas menunjukkan bahwa pemilih Jokowi menjelang pemilu 2014 dibanding pemilih tokoh lain jauh lebih banyak yang memilih PDIP. Pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi setelah pemilu jauh lebih banyak memilih PDIP dibanding dengan yang tidak puas.

Lebih lanjut, hasil survei eksperimental SMRC membuktikan bahwa PDIP tanpa Jokowi pada Pemilu 2014 akan mendapat suara kurang dari 14 persen.

"Hal serupa terjadi pada Pemilu 2019, Jokowi memberi pengaruh positif dan signifikan pada elektabilitas PDIP. Tanpa Jokowi, partai ini akan mendapat suara kurang dari hasil Pemilu, 19,3 persen," kata dia.

Selain Jokowi, sambungnya, saat ini PDIP mempunyai tokoh yang disukai pemilih, yakni Ganjar Pranowo. Dia menyebut, kuatnya PDIP dalam tahun-tahun terakhir ini tidak bisa dipisahkan dengan Ganjar Pranowo.

"Sebesar 46 persen pemilih PDIP beririsan dengan pemilih Ganjar Pranowo, dan hanya 10 persen yang beririsan dengan Puan Maharani. Pemilih Ganjar dibanding tokoh lain bila maju sebagai calon presiden jauh lebih berhubungan dengan pemilih PDIP," tuturnya.

Survei SMRC ini dilakukan pada 8-16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Jumlah sample awal 2420 yang dipilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, dalam presentasinya menunjukkan bahwa dukungan publik pada PDIP bertahan pada posisi teratas dengan 25,2 persen suara. Angka ini membuat PDIP menjadi satu-satunya partai dengan elektabilitas yang melampaui perolehan suara pada Pemilu 2019, 19,3 persen.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya