Pilihan Jum'at, 17 Desember 2021 | 17:12

Profil Muram, Unit Rock Kalimantan Hentak Skena Permusikan Nasional

Lihat Foto Profil Muram, Unit Rock Kalimantan Hentak Skena Permusikan Nasional Grup band rock asal Banjarmasin, Muram. (Foto: Opsi/demajors)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Kancah musik keras Indonesia kehadiran satu lagi band cadas baru. Unit rock asal Kalimantan, Muram, resmi merilis album perdana bertajuk Raung Selatan pada Minggu, 19 Desember 2021.

Lahir dari Banjarmasin, kota seribu sungai, Banjarmasin, pada tahun 2019 silam, Muram beranggotakan Gorey, Feriza, Awlia, dan Odien.

Lewat formasi tersebut, Muram sukses menelurkan dua single yang masing-masing berjudul Jangan Muram dan Rimba Membara.

Masa pandemi pada tahun 2020 membuat peta pergerakan band ini berubah. Mereka tercekat sampai memutuskan vakum karena tidak ada kegiatan bermusik sama sekali, ditambah dengan pindahnya Odien ke ibu kota.

Awal 2021, Muram terbantu dengan adanya Erwin (Kunci/Scope) yang dengan rendah hati mau membantu mengisi lini gitar.

Line up ini cukup berhasil, dengan membuat sebuah lagu rock yang bisa dibilang anomali, dengan bagian melodi yang tidak pernah terbayangkan akan keluar dari sebuah gitar elektrik.

Odien datang kembali ke Banjarmasin, memulai lagi pengerjaan musik yang tertunda bermodalkan latihan kasar di studio.

Band ini kemudian mengikuti kompetisi Jameson Connects Indonesia, dan berhasil menjadi pemenang untuk bulan pertama lewat singel Api Di Khatulistiwa , dan membuahkan sebuah kontribusi pada kompilasi Jameson Connects Indonesia bersama Pranala (Depok) dan Good Ol` Dream (Cirebon).

Seiring berjalannya waktu, Odien pun melepaskan posisi gitar untuk digantikan oleh Ginday hingga saat ini.

Di penghujung tahun 2021, Muram resmi merilis album perdananya yang diberi judul Raung Selatan. Ari ‘Gorey’ Sutrisno sang vokalis mengatakan, album ini mengusung gagasan tentang kegelisahan sekaligus kesenangan bagi para penikmat musik keras.

Menurutnya, album Raung Selatan secara spesifik berbicara tentang apa yang Muram rasakan terkait isu-isu sosial, seperti protes terhadap perusakan serta pembakaran hutan, kejadian penikaman, bersenang-senang dengan teman-teman, dan bahkan kisah fiksi ilmiah, seperti lagu Beskar yang juga menjadi focus track dalam perilisan album.

"Lagu Beskar diinspirasi oleh serial The Mandalorian. Trek ini pun begitu spesial karena kami mendapat kesempatan emas untuk berkolaborasi dengan Iga Massardi dari Barasuara," kata Gorey dalam keterangannya kepada Opsi, Jumat, 17 Desember 2021.

Kolaborasi dengan Iga Massardi itu, melanjutkan apresiasi positif yang didapatkan oleh Muram selepas terpilihnya salah satu singel awal mereka berjudul Api Di Khatulistiwa yang menjadi salah satu yang terbaik di ajang Jameson Connects Indonesia tahun 2021.

Lagu tersebut, bersama tiga singel awal lain yakni Rimba Membara, Jangan Muram, Roda Dan Aspal, yang juga sudah pernah dilepas ke pasaran, turut memperkuat album Raung Selatan yang memang sarat dengan hingar bingar raungan gitar berdistorsi dan vokal parau. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya